
Ini Dampak Invasi Rusia di Ukraina yang Hancurkan Banyak RS

Jakarta, CNBC Indonesia - Invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan ratusan rumah sakit dan institusi kesehatan lain. Akibatnya para dokter tidak memiliki pasokan obat untuk menangani kanker maupun melakukan operasi untuk penyakit tertentu.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato video kepada kelompok amal medis Kamis (4/5) lalu. Dia mengatakan banyak tempat yang bahkan kekurangan antibiotik di Ukraina timur dan selatan, yang mana menjadi titik fokus pertempuran.
"Jika Anda hanya mempertimbangkan infrastruktur medis, pada hari ini pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak hampir 400 institusi kesehatan: rumah sakit, bangsal bersalin, klinik rawat jalan," ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat (6/5/2022).
Di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia, Zelensky mengatakan situasinya sangat buruk.
"Ini sama dengan kekurangan obat untuk pasien kanker. Ini berarti kesulitan yang ekstrim atau kekurangan insulin untuk diabetes. Tidak mungkin untuk melakukan operasi. Itu bahkan berarti, cukup sederhana, kekurangan antibiotik," jelasnya.
Meski berdampak pada banyak rumah sakit, namun pihak Rusia membantah hal ini dengan mengatakan pihaknya hanya menargetkan situs militer atau strategis.
Sebuah rumah sakit bersalin yang dihancurkan pada 9 Maret di kota Mariupol misalnya, Rusia menuduh gambar serangan yang beredar direkayasa dan mengatakan sebuah situs telah digunakan oleh kelompok bersenjata Ukraina untuk memanipulasi masyarakat setempat.
(Eqqi Syahputra/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Penyebab Putin Ancam Kerahkan Rudal Nuklir ke Eropa