Karjan (44) berjalan memasuki hutan Desa Blungun, Kecamatan Jepon, kebupaten Blora, Jawa Tengah. Tanaman bernama latin Amorphophallus Oncophyllus Muelleri Blume atau biasa disebut porang di kawasan ini banyak ditanam oleh petani karena memiliki nilai ekonomis. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Tanaman porang merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan yang dulunya dianggap sebagai tanaman liar oleh masyarakat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Tanaman ini dapat dipanen setahun sekali. "Istilahnya dorman (masuk musim panen) panen setahun sekali dibulan 5 atau 6 porang sudah bisa diambil" kata Karjan saat berbincang dengan CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Dengan luas tanah setengah hektar sekali panen bisa mencapai 6 kwintal porang yang dihasilkan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
“Lokasi penanaman porang memang strategis, minimal semi naungan (lahan yang tidak terbuka full)" lanjutnya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Tanaman porang ini tumbuh di bawah tegakan tanaman seperti jati, mahoni, sonokeling dan sengon dengan intensitas sinar matahari 40 persen (tidak terlalu panas atau dingin). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Tanaman ini dijual dalam bentuk umbi, irisan kering, tepung porang, dan glukomannan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Glukomannan sendiri sangat penting dalam industri makanan karena serat alaminya dapat dijadikan pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang, memperlambat pengosongan perut. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Ini merupakan bahan yang cocok untuk orang diet. Termasuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Tidak hanya itu, bahan ini juga bisa dijadikan campuran pembuatan kertas agar kuat dan lemas. Glukomannan juga dapat menjadi bahan pembuat lem, bahan pembuat kapsul, pengikat formulasi tablet, pengganti gel, hingga silikon sebagai isolator listrik. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Petani Porang di hutan Desa Blungun, Kecamatan Jepon, kebupaten Blora, Jawa Tengah. Tanaman bernama latin Amorphophallus Oncophyllus Muelleri Blume atau biasa disebut porang di kawasan ini banyak ditanam oleh petani karena memiliki nilai ekonomis. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
