Rusia Serang Mariupol, Uni Eropa Siapkan Sanksi Minyak

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Selasa, 03/05/2022 19:53 WIB
Foto: Seorang anak muncul dari pabrik baja Azovstal selama evakuasi ditengah serangan Rusia ke Ukraina di Mariupol, Ukraina, Minggu (1/5/2022). (David Arakhamia/Azov Regiment/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia kembali menyerang Ukraina dengan roket. Roket ditembakkan ke pabrik baja yang ada di kota pelabuhan Mariupol.

Dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2022), serangan tersebut menyebabkan asap tebal yang menghitam di langit dan diperkirakan lebih dari 200 orang warga sipil yang masih terjebak di sana.

Serangan ini pun kembali dikecam sehingga Komisi Eropa diminta untuk memberikan sanksi minyak kepada Rusia. Diantaranya melarang pembelian minyak ke negara tersebut.


Sementara itu, negara-negara Barat berkomitmen memberikan bantuan ke Ukraina dengan memasok senjata yang lebih berat.

Kongres AS sedang mempertimbangkan untuk memberikan paket bantuan militer senilai US$ 33 miliar. Lalu Inggris minggu ini menjanjikan memberikan tambahan bantuan pertahanan dengan nilai mencapai US$ 375 juta.

Seperti dilaporkan, serangan roket terjadi menyusul gencatan senjata yang ditengahi PBB di sekitar kompleks, sehingga memungkinkan beberapa kelompok warga sipil bisa melarikan diri dari lokasi pertahanan terakhir Mariupol pejuang Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Namun belum dipastikan apakah serangan ini menyebabkan proses evakuasi terhalang atau tidak.

Walikota Mariupol Vadym Boychenko berharap rombongan pertama pengungsi akan mencapai kota Zaporizhzhia yang masih dikuasai Ukraina.

Menurutnya, saat ini masih banyak warga sipil terperangkap di bunker dan terowongan di bawah kompleks dan sekitar 100.000 orang masih tinggal di kota lainnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih