Rusuh Krisis Sri Lanka, Warga Blokir Jalan Pakai Gas Elpiji
Warga memblokir jalan utama dengan deretan gas elpiji saat menunggu truk bensin tiba di stasiun tempat distribusi di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (8/5/2022. Sri Lanka diketahui tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan negara itu tahun 1948 silam, dengan pemadaman listrik dilakukan secara bergilir dan pasokan barang-barang esensial seperti makanan dan gas untuk memasak juga mengalami kelangkaan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Dilansir AP, Serikat pekerja memulai “Pekan Protes” mereka pada hari Senin, menuntut perubahan pemerintah Sri Lanka dan presidennya mundur karena krisis ekonomi terburuk di negara itu. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Seperti diketahui, krisis ekonomi masih membayangi kehidupan warga Sri Lanka. Kondisi itu memicu kurangnya pasokan kebutuhan pokok. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Gelombang aksi unjuk rasa digelar masyarakat sebagai bentuk kekecewaan mereka atas kinerja pemerintah di tengah krisis ekonomi terburuk yang tengah dialami Sri Lanka. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sri Lanka sendiri telah diguncang oleh kerusuhan sipil sejak Maret lalu imbas dari krisis ekonomi yang memburuk. Pada Jumat kemarin, polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di dekat gedung parlemen di Kolombo. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa kembali mengumumkan status darurat pada Jumat kemarin waktu setempat. Menteri keuangan Sri Lanka mengumumkan awal pekan ini bahwa cadangan devisa negara yang dapat digunakan telah anjlok di bawah US$ 50 juta. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Ketika harga minyak melonjak selama konflik Rusia-Ukraina, stok bahan bakar Sri Lanka hampir habis. Pihak berwenang telah mengumumkan pemadaman listrik di seluruh negeri akan meningkat menjadi sekitar empat hari karena mereka tidak dapat memasok bahan bakar yang cukup ke pembangkit listrik. Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Rajapaksa mencapai hari ke-31 yang menempati pintu masuk kantor presiden. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
-
1.
Loading...
-
2.
Loading...
-
3.
Loading...