
Tesla Bakalan Rugi Kalau Nggak Investasi di RI, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk di Austin, Texas, AS, beberapa waktu lalu, menjadi sinyal ketertarikan Tesla berinteraksi di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Tesla Inc. akan merugi jika tidak berinvestasi di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang sangat besar.
"Cadangan bijih nikel Indonesia mencapai 25% atas cadangan nikel dunia. Kita juga punya mangan. Kan ada empat komponen baterai mobil listrik, mangan, kobalt, nikel, dan lithium," kata Bahlil seperti dikutip Minggu (1/5/2022).
"Tiga diantaranya itu ada di Indonesia. Saya pikir ini soal strategi saja ya, mungkin karena minta lebih pada saat ini tapi pada saat itu Pak Luhut belum mau memberikannya," lanjutnya
Bahlil menduga ada kemungkinan Tesla tidak mau tertinggal oleh sederet perusahaan lain yang sudah masuk ke Indonesia.
"Tesla gak masuk ke (Indonesia) AS akan disuplai Eropa. Tesla melihat ini menarik untuk dikembangkan," katanya.
Bahlil menyampaikan beberapa perusahaan yang sudah masuk adalah Volkswagen, produsen otomotif asal Jerman, dan juga BASF, perusahaan kimia asal Jerman. Sebelumnya sudah lebih dulu masuk, yaitu CATL dan LG.
Menurut Bahlil, dalam proses negosiasi memang seringkali ada tarik ulur. Jadi jawaban tidak di hari ini bisa jadi akan berbeda pada waktu berikutnya.
"Jangan terlalu cepat menyimpulkan negosiasi itu belum titik, belum selesai. Maju mundur itu strategi mungkin awal-awal Tesla melihat tawaran Indonesia gak bagus, prospek global belum dilihat, IRR, kondisi bisnisnya Tesla," ujar Bahlil.
"Lihat sekarang ekosistemnya sangat menarik. Indonesia punya keunggulan, cadangan nikel 25% dunia, kita lebih efisien dari negara lain," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tesla Terpuruk, Harga Mobil Turun Gila-Gilaan