
Negosiasi Rusia-Ukraina Bawa Satu Syarat, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Negosiasi damai Rusia dan Ukraina membawa satu syarat, yakni pencabutan sanksi pada Rusia, ungkap Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada Sabtu pagi.
Barat diketahui menjatuhkan serentetan sanksi besar-besaran untuk Rusia. Misalnya membekukan setengah emas dan cadangan mata uang asing negara itu.
Dia mengatakan hal tersebut 'sulit' namun tetap berlanjut setiap hari, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/4/2022).
"Saat ini delegasi Rusia dan Ukraina mendiskusikan setiap hari lewat konferensi video rancangan kemungkinan perjanjian," kata Lavrov kepada kantor berita resmi China Xinhua.
"Agenda pembicaraan juga mencakup masalah denazifikasi, pengakuan realitas geopolitik baru, pencabutan sanksi, status bahasa Rusia".
Lavrov juga menjelaskan pihaknya mendukung kelanjutan negosiasi. Meskipun diakui olehnya hal tersebut sulit dilakukan.
Pada sehari sebelumnya, Kyiv memperingatkan pembicaraan damai tersebut berada dalam risiko bahaya.
Sementara itu presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegaskan sanksi Barat perlu diperkuat kepada Rusia. Bahkan tidak bisa jadi bagian dari negosiasi.
Reuters melaporkan kedua negara tidak mengadakan pertemuan tatap muka sejak 29 Maret 2022. Suasana juga memburuk setelah Ukraina menuding pasukan Rusia melakukan tindakan kejam saat mundur dari kota dekat Kyiv.
Pihak Rusia sendiri telah buka suara terkait tudingan itu. Moskow membantah klaim dari Ukraina itu.
Rusia mengatakan tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Sementara itu bagi Ukraina dan Barat yang dilakukan Rusia disebut sebagai melancarkan perang agresi tidak beralasan.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Tahun Baru Dari Putin, Beri Sinyal Masa Depan Perang