Pertamina: Fenomena di Teluk Bima Bukan Tumpahan Minyak

News - Rahajeng KH, CNBC Indonesia
29 April 2022 17:59
Pertamina Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus berkomitmen untuk terus mendistribusikan kebutuhan BBM dan LPG kepada masyarakat. Distribusi dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat melalui 3 Terminal BBM yaitu Integrated Terminal Ampenan, Fuel Terminal Badas dan Fuel Terminal Bima.

Menyikapi kejadian fenomena alam di Teluk Bima kemarin, Pertamina Patra Niaga memastikan operasional di Fuel Terminal Bima tetap berjalan normal, tidak ada kebocoran pipa seperti yang diisukan sebelumnya. Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani mengatakan status operasional di Fuel Terminal Bima juga telah mendapatkan PROPER biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Status PROPER biru artinya Pertamina sudah patuh terhadap seluruh regulasi untuk pengelolaan lingkungan.

"Sebagai perusahaan dengan unit operasi yang ber/ada di dekat lokasi kejadian, Pertamina akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan para pihak terkait. Dimohon kepada para pihak untuk mendapatkan konfirmasi dari yang berwenang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima" pungkas Deden dalam siaran resmi, Jumat (29/4/2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima Jaidun mengatakan hingga saat ini dipastikan operasional di Fuel Terminal Bima berjalan lancar, tidak ada kegagalan operasi ataupun kebocoran pipa.

"Dugaan sementara berasal dari lumut atau ganggang laut. Untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, kami telah mengambil sampel air laut dan gumpalan tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium," kata dia.

Dia menambahkan berdasarkan hasil pengamatan bahwa gumpalan yang terjadi di Teluk Bima bukan berasal dari tumpahan minyak. Sebagai tindak lanjut, dilakukan rapat koordinasi antar pihak yang dihadiri Asdep Kemenko Marves, KLHK, DLHK Propinsi NTB, DLHK Kabupaten Bima, Pertamina serta tim kementerian terkait.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom mengatakan hasil dugaan sementara menunjukkan bahwa kejadian di Teluk Bima adalah fenomena alam diduga "sea snot" (lendir laut). Meski demikian belum bisa disimpulkan secara pasti penyebab fenomena tersebut.

"Dugaan sementara fenomena alam yang terjadi di teluk Bima kemarin adalah lumut atau ganggang dan tidak ada unsur pencemaran dari minyak. Namun kami belum bisa menyimpulkan secara pasti karena masih menunggu hasil laboratorium yang hari ini diharapkan bisa keluar hasilnya," ujarnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pertamina Naikkan Harga BBM, Hingga Rusia Serang PLTN Eropa


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading