Perhatian! China Pangkas Tarif Impor Batu Bara Jadi 0 per Mei

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Kamis, 28/04/2022 18:00 WIB
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - China akan memangkas tarif impor untuk semua jenis batu bara menjadi nol mulai 1 Mei 2022 hingga 31 Maret 2023.

Hal tersebut diumumkan Kementerian Keuangan China pada hari ini, Kamis (28/04/2022), seperti dikutip dari Reuters. Keputusan ini diambil ketika Beijing berusaha untuk memastikan keamanan energi di tengah melonjaknya harga global dan kekhawatiran gangguan pasokan.

Pejabat tinggi China, termasuk Presiden Xi Jinping, telah berulang kali membahas peran vital batu bara dalam bauran energi China meskipun berjanji untuk secara bertahap mengurangi penggunaan batu bara dan membawa emisi karbon negara itu ke puncaknya pada 2030.


Tarif impor untuk antrasit dan batu bara kokas, terutama digunakan dalam pembuatan baja, akan dipotong menjadi nol dari 3% saat ini, dan tarif untuk jenis batu bara lainnya akan diturunkan menjadi nol dari saat ini 3-6%.

China mengimpor 323,33 juta ton batu bara pada 2021, atau sekitar 8% dari total konsumsi batu baranya.

Namun, penghapusan tarif impor batu bara terlihat hanya berdampak kecil pada pembelian batu bara China pada 2022, karena produksi domestik bertahan pada tingkat rekor tertinggi, sementara harga telah melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah. Beberapa pedagang mengatakan langkah itu bisa menguntungkan impornya dari Rusia.

Batu bara termal Australia berjangka terkait dengan patokan harga Newcastle berada di sekitar US$ 326 per ton, setelah menyentuh level US$ 440 per ton pada awal Maret.

Adapun harga spot batu bara China adalah sekitar 1.200 yuan (US$ 181,61) per ton, dengan harga kontrak berjangka yang dibatasi oleh pemerintah pada 770 yuan.

Lantas, apakah ini akan menguntungkan batu bara RI?

"Pemotongan tarif tidak akan membuat perbedaan untuk impor batu bara Indonesia, karena tarif telah nol, dan tidak ada dampak pada batu bara Australia karena larangan impor," kata seorang pedagang batu bara yang berbasis di Beijing, dikutip dari Reuters, Kamis (28/04/2022).

"Kalau begitu, kita hanya bisa menebak bahwa itu akan menguntungkan impor batu bara dari Rusia, yaitu 6% untuk batu bara termal," lanjutnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Batubara Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Energi Nasional