Belum Merata! Masih Ada yang Jual Minyak Goreng Rp 48.750/Kg

Maesaroh, CNBC Indonesia
28 April 2022 18:15
Harga Minyak Goreng. (CNBC Indonesia/Emir)
Foto: Harga Minyak Goreng. (CNBC Indonesia/Emir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya resmi berlaku mulai hari ini, Kamis (28/4/2022). Namun, larangan ekspor tidak serta merta membuat harga minyak goreng turun secara merata di seluruh Indonesia.

Merujuk pada Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), rata-rata harga minyak goreng kemasan bermerk 1 pada hari ini di seluruh provinsi di Indonesia adalah Rp 27.050 per kg . Harga tersebut sudah naik 0,6% dalam seminggu terakhir.

Sejak November tahun lalu, harga minyak goreng selalu bergerak naik. Harganya sempat turun di awal Februari saat pemerintah memberlakukan Harga Eceren Tertinggi. Namun, harga minyak goreng kembali melonjak sejak akhir Februari karena pasokan berkurang.

Berdasarkan catatan PIPHSN, minyak goreng termurah dijual di Provinsi Lampung yakni Rp 21.400 per kg. Harga termahal ada di Provinsi Sulawesi Tenggara yang menembus Rp 48.750 per kg.


Harga minyak goreng di Sulawesi Tenggara memang menjadi salah satu yang paling mahal di antara provinsi lain. Pada awal Maret, harga minyak goreng di Sulawesi Tenggara masih dibanderol Rp 22.000 per kg. Harga minyak goreng di provinsi tersebut melonjak menjadi Rp 42.000 pada 8 Maret 2022.

Sejak 10 Maret hingga 25 April 2022, harga minyak goreng di Provinsi Sulawesi Tenggara tembus di atas Rp 50.000 per kg. Harga minyak goreng yang masih sangat tinggi juga ditemui di Provinsi Papua Barat (Rp 35.250 per kg), Gorontalo (Rp 34.600 per kg), Sulawesi Tengah (Rp 30.500 per kg), dan Maluku Utara (Rp 30.000 per kg).

Sementara itu menurut infopangan.jakarta.go.id, minyak goreng (kuning/curah) dijual rata-rata dengan harga Rp 19.143 per kg. Harga tertinggi dijual di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, yakni Rp 27.000per kg sementara termurah di Pasar Pademangan Timur, Jakarta Utara yakni Rp 16.000 per kg.

Harga minyak goreng sudah melambung sejak Desember 2021 karena lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional. Harga CPO terus melambung bahkan menembus rekor tertinggi pada 9 Maret 2022 di MYR 7.268 per ton karena meningkatnya permintaan dan perang Rusia-Ukraina.

Untuk menstabilkan harga minyak goreng, pemerintah, di Januari, kemudian mengambil kebijakan dengan memberikan subsidi sehingga harga minyak goreng dijual Rp 14.000 per liter. Belum genap sebulan, pemerintah mengubah kebijakan dengan meminta produsen menjual minyak goreng dengan HET per 1 Februari.

Namun, kebijakan tersebut juga kembali berganti. Mulai 16 Maret lau, pemerintah mengizinkan harga minyak goreng dijual sesuai mekanisme pasar.

Setelah pemberlakuan kebijakan harga pasar, minyak goreng kembali menghiasi rak-rak toko ritel. Namun, harga minyak goreng belum juga turun. Sepanjang tahun ini, harga minyak goreng kemasan merk 1 sudah melonjak 30,7% dari Rp 20.700 per kg di awal Januari menjadi Rp 27.050 per kg pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article El Nino Mau Cengkram RI, Harga Minyak Goreng Bisa Ngamuk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular