Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Naikkan Harga Pertalite?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 27/04/2022 17:15 WIB
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sempat beberapa kali menggaungkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti bensin Pertalite (RON 90), Solar subsidi, hingga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg.

Rencana ini disebut menjadi salah satu skenario pemerintah dalam hal merespons lonjakan harga minyak mentah dunia dan mengurangi beban lonjakan subsidi negara.

Namun demikian, kini masyarakat Indonesia tengah berbondong-bondong melakukan perjalanan keluar kota alias mudik ke kampung halaman dalam rangka merayakan hari raya Idulftri 1443 H/2022 M yang tinggal menghitung hari atau kurang dari sepekan lagi.


Lantas, apakah pemerintah benar-benar akan menaikkan harga BBM dan LPG saat musim mudik lebaran dalam waktu dekat ini?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah saat ini memang masih melakukan evaluasi terkait kenaikan harga BBM dan LPG ini. Namun dia mengatakan, pemerintah tidak akan membebankan masyarakat secara drastis.

Menurutnya, fokus pemerintah saat ini masih terkait ketersediaan pasokan energi jelang lebaran.

"Kita pasti akan melakukan evaluasi-evaluasi, dan tidak mungkin kita akan membebankan masyarakat dengan beban yang demikian berat secara drastis. Fokus saat ini memastikan pasokan energi menjelang Idul Fitri," jelas Arifin, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM, Rabu (27/04/2022).

Dia mengatakan, evaluasi yang dilakukan di antaranya melakukan validasi data kependudukan yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Di samping itu, pengawasan langsung dan sanksi juga ditegakkan terhadap penyalahgunaan energi yang disubsidi pemerintah.

"Tujuannya jelas, agar alokasi subsidi tidak tergerus, daya beli masyarakat yang berhak menerima subsidi terjaga," ujarnya.

"Kita ingatkan juga ada pasal dalam undang-undang yang akan mengenakan sanksi terhadap penyalahgunaan BBM subsidi, 6 tahun penjara dan denda Rp 60 miliar," pungkasnya.

Dia menyebut, kebutuhan BBM dan LPG periode jelang Idulfitri dipastikan tetap aman dengan stok rata-rata di atas 20 hari.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Maret 2022 mencapai US$ 113,5 per barel. Sementara, rata-rata ICP 1 Januari hingga 26 April 2022 adalah US$ 99,23 per barel, sedangkan asumsi ICP dalam APBN 2022 hanya US$ 63 per barel.

Seperti diketahui, harga bensin Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 ini tidak mengalami perubahan, di mana masing-masing masih dipertahankan pada Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter. Sementara harga Pertamax (RON 92) sudah dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.

Sedangkan harga Solar non subsidi kini sudah dibanderol sebesar Rp 12.950 - Rp 13.550 per liter untuk jenis Dexlite (CN 51). Artinya, ada selisih setidaknya Rp 7.800 per liter dengan harga Solar bersubsidi.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ingatkan Indonesia Jangan Kena Kutukan Sumber Daya Alam