Bos Makanan & Minuman Akui Kenaikan Harga Tak Terhindarkan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 22/04/2022 20:17 WIB
Foto: Harga Roti di Alfamart Kp Dukuh (CNBC Indonesia/Emir Wardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga komoditas mendorong produsen makanan dan minuman untuk menaikkan harga produk jadinya. Hal ini sudah terlihat, misalnya harga roti mengalami kenaikan sebesar Rp1.000-2.000 ribu.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengakui bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok telah mempengaruhi biaya produksi. Namun, Ia mengklaim tidak semua jenis makanan dan minum terpengaruh.

"Memang yang dominan single bahan baku sulit menghindari kenaikan. Tapi kebanyakan produk yang multi bahan baku masih berusaha bertahan," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/4/22).


Barang dengan bahan baku yang dominan single misalnya adalah roti. Bahan baku produk ini sebagian besar adalah tepung terigu maupun gandum. Bahan baku ini mengalami kenaikan cukup besar belakangan, yakni masih berfluktuasi antara US$10,86 hingga US$11,78 per bushel.

Di dalam negeri, harga produk turunan gandum, yaitu tepung terigu terpantau masih ogah turun.

Per 20 April 2022, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga tepung terigu naik jadi Rp11.300 per kg dibandingkan 1 April yang masih Rp11.100 per kg.

Jika dibandingkan 1 Januari 2022 dimana harga saat itu Rp10.400 per kg, terjadi lonjakan 8,65%.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Diramal Kembali Deflasi di Mei 2025