
Panas! Rusia Balas Dendam Lagi, Wapres AS-Zuckerberg Kena

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina tak hanya melibatkan kedua negara itu saja. Permasalahan juga menarik Amerika Serikat (AS) di dalamnya.
Tindakan Rusia yang menyerang Ukraina membuat Barat yang dipimpin AS berang. Paman Sam pun menerapkan sejumlah sanksi, baik pribadi, perdagangan hingga aset dan keuangan.
Hal ini pun membuat Rusia membalas. Terbaru, Rusia memperluas sanksi ke 29 pejabat dan tokoh AS.
Mengutip CNN International beberapa tokoh yang termasuk adalah Wakil Presiden AS Kamala Harris dan CEO Meta Mark Zuckerberg. Ada pula pejabat Pentagon John Kirby, CEO LinkedIn Ryan Roslansky, pembawa acara TV ABC George Stephanopoulos, dan Kepala Bank of America Brian Moynihan.
"Daftar itu diterbitkan sebagai tanggapan terhadap sanksi anti-Rusia yang terus berkembang" kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip Jumat (22/4/2022).
"Akan diterapkan ke pemimpin puncak, pengusaha, pakar, dan jurnalis yang membentuk agenda Russofobia," tambah lembaga itu lagi merujuk ke kampanye anti Rusia di dunia.
Rusia juga mengatakan akan terus mengeluarkan sanksi baru tanpa henti. Itu akan dirilis dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat, pengumuman baru akan menyusul tentang siapa yang akan ada di 'stop list' Rusia berikutnya," tambah Kemlu Putin.
Sementara itu, AS dan Inggris juga menerapkan hukuman baru ke Kremlin, kemarin. Presiden AS Joe Biden mengeluarkan aturan yang melarang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Rusia berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Amerika.
"Tidak ada kapal yang berlayar di bawah bendera Rusia atau yang dimiliki atau dioperasikan oleh kepentingan Rusia, akan diizinkan berlabuh di pelabuhan AS atau mengakses pantai kami," kata Biden dalam keterangan di Gedung Putih.
"Ini adalah langkah kritis lain yang diambil AS bersama sekutu di Kanada dan Eropa untuk menghapus manfaat yang diperoleh Rusia dari sistem ekonomi internasional saat ini yang sudah mereka nikmati di masa lalu."
Inggris menargetkan sanksi ke para pemimpin militer Rusia seraya menyebut seorang jenderal "Tukang Jagal di Bucha". Bucha sendiri adalah kota di Ukraina di mana 300 mayat ditemukan berserakan di jalan sesaat setelah pasukan Rusia meninggalkan kota itu dua pekan lalu.
"Gelombang sanksi baru hari ini menghantam para jenderal dan perusahaan pertahanan yang 'berlumuran darah'," tulis Menteri Luar Negeri Liz Truss.
Di antara mereka yang terkena sanksi adalah Letnan Kolonel Rusia Azatbek Omurbekov, komandan unit yang menduduki Bucha. Omurbekov dikenai larangan perjalanan dan pembekuan aset di Inggris.
Kolonel Jenderal Rusia Andrey Serdyukov juga kena hukuman yang sama. Komandan Pasukan Lintas Udara itu adalah salah satu dari enam komandan senior yang mengawasi berbagai distrik serangan Rusia ke Ukraina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Balas Dendam, Rusia Jatuhkan Sanksi Terbaru ke AS
