
Resmi! Akhirnya TBS Operasikan PLTU 100 MW di Gorontalo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melalui anak usahanya PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) selaku Independent Power Producer (IPP) resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1 berkapasitas 2 x 50 Mega Watt (MW) di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Pengoperasian PLTU Sulbagut-1 ini resmi jalan setelah PT PLN (Persero) menerbitkan surat pernyataan Operasi Komersial (Commercial Operation Date/COD) pada tanggal 13 April 2022, di mana untuk tanggal COD GLP telah ditetapkan pada tanggal 31 Desember 2021.
Seperti yang diketahui sebelumnya GLP telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk Proyek Sulbagut-1 tanggal 14 Juli 2016 dengan PT PLN yang akan berlaku selama 25 tahun sejak tercapainya tanggal COD.
Proyek PLTU Sulbagut-1 ini juga turut dibiayai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui fasilitas pinjaman kredit sindikasi berdasarkan perjanjian kredit yang ditandatangani tanggal 11 Juli 2017.
Proyek PLTU Sulbagut-1 merupakan bagian dari Program Listrik Nasional 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. "Kami bangga untuk turut ikut memenuhi target program strategis nasional 35.000 MW karena program ini jelas sejalan dengan cita-cita perusahaan kami, untuk bisa meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia," ungkap Direktur Utama GLP, Juli Oktariana melalui siaran tertulisnya yang diterima, Selasa (20/4/2022).
Sementara itu, Direktur Perseroan, Alvin Firman Sunanda berharap selama masa pengoperasian PLTU Sulbagut-1 oleh GLP tidak ada hambatan yang signifikan dan dapat terus mencapai target pemenuhan kebutuhan listrik khususnya di wilayah Sulawesi Bagian Utara sampai 25 tahun ke depan.
Ke depannya secara teknis PLTU Sulbagut-1 akan menyalurkan listrik kepada PLN melalui sistem jaringan transmisi yang didistribusikan ke wilayah Sulawesi Bagian Utara dan sekitarnya.
Disampaikan juga, bahwa keberhasilan pencapaian COD ini tidak luput dari kinerja Shanghai Electric Power Construction (SEPC) sebagai kontraktor utama Engineering Procurement and Construction (EPC) untuk proyek ini.
Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk turut mensukseskan target net zero emission Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2060 serta komitmen Peseroan untuk mencapai target karbon neutral di tahun 2030, proyek PLTU Sulbagut-1 ini mengaplikasikan perangkat tambahan yaitu dengan memasang FGD (flue gas desulphurization) untuk menekan emisi atau pencemaran udara, perangkat yang mampu untuk menurunkan emisi gas sulfur dioksida.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bareng Luhut, Jokowi Resmikan Enam Pelabuhan di Toba
