Menkeu: Pemulihan Ekonomi Dunia Hadapi Tekanan Sangat Berat!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Rabu, 20/04/2022 09:08 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers virtual APBN KITA Edisi April 2022 hari ini (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi perekonomian dunia saat ini dalam kondisi penuh tekanan. Hal itu diungkapkan Sri Mulyani dalam keterangan pers virtual, Rabu (20/4/2022).

Menurut dia, IMF dalam pertemuan musim semi di Amerika Serikat (AS), menyampaikan ekonomi global menghadapi tekanan baru yang sangat tidak mudah, yaitu terjadinya perang di Ukraina dan tensi geopolitik yang semakin meningkat. Hal itu menimbulkan tekanan risiko yang makin besar terhadap pertumbuhan perekonomian dunia.

"Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia terlihat cukup tajam," kata Sri Mulyani.

IMF pun telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 4,4% menjadi 3,6%. Ini merupakan revisi kedua setelah sebelumnya revisi dilakukan pada awal Januari 2022.

"Ini menggambarkan momentum pemulihan ekonomi global mengalami tekanan yang sangat berat. Akibat satu sisi kondisi ekonomi yang dipengaruhi esklasi perang yang menimbulkan spill over dari sisi harga-harga komoditas. Kemudian kenaikan komoditas menimbulkan tekanan inflasi," ujar Sri Mulyani.

IMF pun memproyeksikan inflasi global naik dari 3,9% menjadi 5,7% di negara-negara maju. Sedangkan untuk negara-negara berkembang dari 5,9% ke 8,7%.

"Ini yang tadi dalam pertemuan kita dengan IMF disampaikan yang seharusnya naik malah turun, yaitu pertumbuhan yang seharusnya diharapkan naik malah mengalami tekanan menurun. Dan yang seharusnya turun malah menaik yaitu inflasi. Ini kondisi terjadi hampir di semua negara yang tadi kita bicarakan dengan negara emerging yang ada di dalam G20," kata Sri Mulyani.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil