51 Hari Serangan Rusia, Hampir 5 Juta Warga Ukraina Ngungsi!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 April 2022 11:40
Seorang anggota angkatan bersenjata Polandia melambai kepada anak-anak yang tiba dengan kereta Ukraina dari Lviv yang mengangkut ratusan orang yang melarikan diri dari serangan Rusia ke Ukraina, di stasiun di Przemysl, Polandia , Senin (7/3/2022). (REUTERS/Yara Nardi)
Foto: Seorang anggota angkatan bersenjata Polandia melambai kepada anak-anak yang tiba dengan kereta Ukraina dari Lviv yang mengangkut ratusan orang yang melarikan diri dari serangan Rusia ke Ukraina, di stasiun di Przemysl, Polandia , Senin (7/3/2022). (REUTERS/Yara Nardi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina sudah mencapai 51 hari sejak 24 Februari 2022 lalu. Akibatnya, lebih dari 4,7 juta warga Ukraina memutuskan mengungsi ke sejumlah negara tetangga.

Banyak warga Ukraina mencari perlindungan ke Polandia dan negara-negara tetangga lainnya.

Mengutip Aljazeera, Sabtu (16/04/2022), berdasarkan data lembaga pengungsi PBB, Polandia menjadi negara yang menerima pengungsi Ukraina terbesar dengan jumlah 2.694.090 orang, lalu Rumania sebanyak 716.797 orang, 440.387 di Hungaria, 417.650 di Moldova, 471.014 di Rusia, 326.244 di Slovakia, dan 22.428 di Belarus.

Jumlah pengungsi ini diperkirakan masih bisa terus bertambah. Sebagian besar pendatang adalah wanita dan anak-anak.

Sedangkan semua pria berusia antara 18-60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina untuk tinggal dan berperang.

Pada hari Kamis lalu, sebanyak 2.557 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk.

Dari jumlah itu, 289 orang dievakuasi dari pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung dengan transportasi mereka sendiri, kata Vereshchuk dalam pembaruan melalui pesan Telegram aplikasi.

Akibatnya, ribuan orang telah turun ke lapangan umum dan kedutaan Rusia di seluruh dunia untuk memprotes invasi.

Di dalam Rusia, OVD-Info yang telah mendokumentasikan tindakan keras terhadap oposisi Rusia selama bertahun-tahun, mengatakan lebih dari 5.000 demonstran telah ditangkap di seluruh Rusia sejak Putin melancarkan perang terhadap Ukraina.

Protes telah terjadi di setidaknya 50 kota Rusia, termasuk Chelyabinsk, Moskow, Nizhny Novgorod, Novosibirsk, Perm, Saint Petersburg, Samara, dan Yekaterinburg.

Meski demikian, konflik ini masih belum akan mereda. Rusia yang memiliki salah satu militer paling kuat di dunia dan menempati urutan lima besar pembelanja pertahanan diperkirakan bakal tetap mempertahankan invasi hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Sebagai perbandingan, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm pada tahun 2020, Rusia menghabiskan US$ 61,7 miliar untuk militernya, yang menyumbang 11,4% dari pengeluaran pemerintah. Sedangkan Ukraina menghabiskan US$ 5,9 miliar untuk angkatan bersenjatanya, atau 8,8% dari pengeluaran pemerintah.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular