Simpang Siur Penyebab Kapal Perang Rusia Meledak & Tenggelam

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Jumat, 15/04/2022 20:50 WIB
Foto: Kapal perang Moskva Rusia. (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menyebut kapal perang utama mereka di Laut Hitam tenggelam pada Kamis (14/4). Tenggelamnya kapal tersebut terjadi setelah ledakan dan kebakaran.

Kejadian ini cukup menjadi pukulan bagi Moskow di saat mereka bersiap untuk serangan baru yang kemungkinan akan menentukan hasil konflik dengan Ukraina.

Pernyataan saling bertentangan kedua pihak telah muncul tentang insiden yang melibatkan kapal perang Rusia tersebut.


Rusia mengatakan, Moskva, kapal utama mereka dalam armada Laut Hitam, tenggelam saat sedang ditarik ke pelabuhan dalam cuaca badai, kantor berita Rusia melaporkan mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan.

Rusia sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 500 awak kapal penjelajah rudal era Soviet dievakuasi setelah amunisi di dalamnya meledak.

Sedangkan, Ukraina mengaku kerusakan itu terjadi karena mereka menghantam kapal tersebut dengan rudal anti-kapal. Ukraina mengklaim pihaknya telah menenggelamkan kapal Rusia tersebut.

Rusia yang belum mengakui serangan tersebut mengatakan insiden itu sedang diselidiki.

"Ketika kapal penjelajah Moskva sedang ditarik ke pelabuhan tujuan, kapal kehilangan stabilitas karena kerusakan lambung akibat kebakaran," kata Kementerian Pertahanan, dikutip dari Straitstimes, Sabtu (15/4/2022).

"Dalam kondisi laut yang penuh badai, kapal itu tenggelam," imbuh mereka.

Insiden itu terjadi ketika angkatan laut Rusia melanjutkan pengeboman kota-kota Ukraina di Laut Hitam, setelah hampir 50 hari setelah meluncurkan invasi.

Amerika Serikat mengatakan tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan apakah Moskow terkena rudal atau tidak.

"(Tapi) tentu saja, dengan cara ini terungkap, ini merupakan pukulan besar bagi Rusia," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan.

Pasukan Rusia telah mundur dari beberapa bagian utara Ukraina setelah menderita kerugian besar dan gagal merebut ibu kota Kyiv. Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan Moskow sedang melakukan serangan baru di wilayah Donbas timur.

Rusia melancarkan serangannya sebagian untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO. Namun invasi tersebut telah mendorong Finlandia, yang memiliki perbatasan panjang dengan Rusia, dan Swedia untuk mempertimbangkan bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS.

Moskow memperingatkan NATO pada hari Kamis bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung, Rusia akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di daerah kantong Rusia di Laut Baltik, di jantung Eropa.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bantah Kabar Kesepakatan Nuklir Iran Senilai $30 Miliar