Harta Karun: Emas Yamasitha yang Gagal Dibawa Kabur Jepang

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama masa pendudukan di Asia Tenggara, tentara Jepang telah mengumpulkan banyak emas dan tidak pernah kembali ke pemilik aslinya. Banyak emas tersimpan di bank-bank Hindia Belanda sebelum tentara Jepang menduduki Indonesia. Ketika Hindia Belanda menyerah kalah kepada Jepang pada 1942, hanya sebagian emas saja yang tersisa.
"Sebagian besar (emas) raib entah kemana. Di Filipina ada kejadian serupa seperti ditayangkan di televisi dicovery channel dua kali. Harta karun di Filipina diungkap seorang profesor sejarah Filipina dan beberapa saksi, beberapa orang peneliti Amerika. Menurut mereka penyembunyian harta emas dan perhiasan dilakukan atas perintah Jenderal Yamashita," tulis Sukono dalam Dan Toch Maar (2009:420). Hingga harta karun itu dikenal sebagai Emas Yamasitha.
Jenderal Tomoyuki Yamashita (1885-1946) adalah panglima tentara Jepang di Filipina yang sebelumnya menaklukkan Malaya dan Singapura di awal 1942 hingga dia dijuluki Harimau Malaya dan pada Oktober 1944 dia ditempatkan di Filipina. Di tahun-tahun itu, tentara Jepang sudah terpojok di Ais Tenggara. Bulan September 1944 saja, Pulau Morotai di Indonesia sudah diduduki tentara sekutu dan Filipina jadi sangat dekat dengan sekutu.
Uang adalah perkara penting untuk memenangkan perang Asia Timur Raya yang dilaksanakan Jepang. Sebuah organisasi rahasia bernama Kin no yuri alias Golden Lily didirikan dengan Pangeran Yasuhito Chichibu sebagai pemimpinnya. Organisasi rahasia dianggap mengetahui informasi soal jarahan emas di Filipina selama Perang Dunia II. Sebelum ditempatkan di Filipina, Yamashita tidak terkait dengan emas dan organisasi Golden Lily.
"Yamashita terlibat dengan Lily Emas hanya selama sepuluh bulan terakhir perang, ketika para pangeran dan pembantu mereka dengan tergesa-gesa memindahkan truk pengangkut dan mobil pengangkut terakhir dengan emas batangan dan harta karun lainnya ke pegunungan utara," tulis Sterling Seagrave & Peggy Seagrave dalam Gold Warriors America's Secret Recovery of Yamashita's Gold (2003:83).
Setelah Filipina diduduki oleh tentara sekutu bahkan ketika tentara Jepang menyerah kalah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945, Jenderal Yamasitha tidak langsung menyerah kepada tentara sekutu di Filipina. Buku Hari-hari terakhir Ferdinand Marcos (1989:105) menyebut: Jenderal Tomoyuki Yamashita tidak sempat lagi melarikan emas-emas tersebut ke negerinya, karena semua pelosok lautan sudah dikuasai oleh tentara sekutu.
Jenderal Tomoyuki Yamashita baru menyerah kepada tentara sekutu pada 2 September 1945. Dia kemudian diseret ke pengadilan militer sekutu untuk diadili atas kejahatan perangnya. Dia dieksekusi oleh tentara Amerika 23 Februari 1946, di Los Baños, Laguna, Filipina. Emas yang disimpannya pun kemudian menjadi misteri besar dan bahan perburuan. Presiden Filipna Ferdinand Marcos juga tertarik pada emas-emas itu.
Jenderal Douglas MacArthur yang sukses menduduki Filipina akhirnya dijadikan panglima tentara Amerika tertinggi di Asia. Terkait Emas Yamasitha, MacArthur mendapat laporan dari Edward Lansdale, yang bersama Severino Garcia Diaz Santa Romana menemukan kubah Golden Lily. Kemudian gua-gua di Filipina diperiksa. Kemudian muncul laporan kehilangan harta benda seperti emas dari bank, museum, rumah pribadi dan tempat keagamaan semasa perang. Diperkirakan emas Yamasitha berasal dari tempat-tempat semacam itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Penampakan Harta Karun Tersembunyi di Kota Tua Jakarta