
Simak! Fakta One Way & Gage Barengan Saat Arus Mudik

Jakarta, CNBC Indonesia - Polri akan menerapkan kebijakan baru jelang mudik Lebaran tahun 2022, terutama di jalan tol. Imbas lonjakan pemudik yang sangat tinggi sehingga dikhawatirkan jalan tol tidak bisa menampung.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi mengatakan pada pelaksanaan mudik kali ini pihaknya akan menerapkan kebijakan one way dan ganjil genap.
Penerapan kebijakan itu tidak lepas dari perhitungan para ahli di bidang jalan, karena dilihat kapasitas normal tidak dapat menerima tambahan beban dari 47% pemudik yang akan menggunakan jalur darat bersamaan.
"Sekitar 200 ribu kendaraan yang akan mudik dilakukan secara bersamaan itu dikategorikan sebagai kendaraan tidak bergerak," kata Firman, dalam Keterangan secara virtual, Rabu (13/4/2022).
Sehingga menurut Firman dibutuhkan manajemen kapasitas jalan yakni dengan menambah satu lajur berupa contraflow hingga one way dari arah Jakarta menuju arah timur ini dibutuhkan.
"Jika kebijakan ini tidak dilakukan maka kemungkinan kendaraan pemudik tidak akan bisa bergerak di tol," katanya.
Melihat ledakan pemudik pada tahun ini yang diprediksi mencapai 85 juta orang dimana 47% akan menggunakan angkutan darat atau mencapai 39,9 juta orang.
Konsekuensi One Way
Firman menjelaskan pada saat penerapan one way, konsekuensi yang akan diterima adalah pengguna jalan ke arah Jakarta tidak bisa menggunakan tol.
Karena itu, nanti ada petugas yang akan memandu, dan tidak akan membiarkan anggota masyarakat masuk ke arah toll gate yang ada di wilayah masing-masing.
"Pasti akan diluruskan melalui jalur arteri untuk menghindari adanya pemborosan bahan bakar, waktu tunggu yang terlalu lama," kata Firman.
"Kami menyarankan mereka yang akan bergerak ke arah Jakarta menyimak kapan jadwal one way ini kami akhiri," jelasnya.
Tidak hanya one way namun, kebijakan ganjil genap juga akan diterapkan, sehingga ada baiknya masyarakat persiapkan diri sebelum berangkat.
"Kendaraan yang akan digunakan, plat nomor apa, kapan bisa digunakan. kami tidak bisa membatasi sama sekali bahwa ini kita lakukan bergantian secara prioritas. ini demi kelancaran, keselamatan, ketertiban, serta kesehatan yang akan kita raih," kata Firman.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kendaraan dari Bandung ke Jakarta Tak Bisa Lewat Tol, Kenapa?