Internasional

Alert! Taiwan Baru Masuk Tahap Awal Kenaikan Kasus Covid-19

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 April 2022 18:45
People wear face masks to protect against the spread of the coronavirus after the COVID-19 alert raise to level 3 in Taipei, Taiwan, Saturday, May 15, 2021. Taiwan, which has had enviable success in containing COVID-19, imposed new restrictions in its capital city on Saturday as it battled its worst outbreak since the pandemic began. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Foto: Orang-orang memakai maskeruntuk melindungi dari penyebaran virus corona setelah peringatan COVID-19 naik ke level 3 di Taipei, Taiwan, Sabtu, 15 Mei 2021. (AP / Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Taiwan kembali meningkat. Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan wilayahnya tersebut masih berada dalam tahap awal kenaikan kembali kasus domestik.

Sejak awal 2022, Taiwan mencatat kenaikan kasus lokal, meskipun jumlahnya masih relatif kecil, yaitu 4.932 kasus yang ditemukan sejak 1 Januari. Hanya 16 orang yang diklasifikasikan sebagai sakit sedang dan dua meninggal. Populasi Taiwan sendiri adalah 23 juta.

Berbicara pada jumpa pers harian saat mengumumkan 744 kasus lokal baru lainnya, Chen Shih-chung mengatakan wabah itu masih dalam tahap awal.

"Tren naik itu pasti, tapi sulit diprediksi di mana titik tertingginya," kata Chen, Rabu (13/4/2022), dikutip dari Reuters.

Berbicara sebelumnya kepada wartawan di parlemen, Chen mengatakan ada kemungkinan kasus harian bisa mencapai 10.000.

Pemerintah telah berbicara tentang "model Taiwan baru". Wilayah ini mencoba menghilangkan penyakit serius sambil mengendalikan kasus yang tidak terlalu parah dan tidak menutup sebagian besar ekonomi, seperti yang terjadi antara Mei dan Juli 2021 selama lonjakan kasus sebelumnya.

Para pejabat mengatakan tidak perlu panik sembari mendesak orang untuk mendapatkan suntikan vaksin penguat atau booster. Sekitar 80% orang sekarang divaksinasi ganda dan lebih dari setengahnya memiliki booster.

Namun, dalam kesempatan tersebut Chen tidak menjawab pertanyaan apakah pemerintah akan kembali memperketat aturan menghadiri pertemuan massal, seperti konser.

Chen hanya mendorong semua orang untuk mengunduh aplikasi pelacakan kontak yang didukung pemerintah yang mengirimkan peringatan kepada orang-orang yang telah melakukan kontak fisik dekat dengan orang yang terinfeksi.

Tidak seperti banyak negara lain di dunia, Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik dengan langkah-langkah yang ketat sejak dini, termasuk menerapkan sistem pelacakan kontak yang efisien dan sebagian besar menutup perbatasan.

Sejak pandemi dimulai lebih dari 2 tahun lalu, Taiwan telah mencatat 29.593 infeksi, sekitar sepertiga di antaranya adalah kasus impor, dan 854 kematian.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Taiwan Laporkan Kasus Pertama Sub-varian Omicron Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular