Cek! Segini Jumlah Subsidi BBM yang Ditanggung Pemerintah

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Senin, 11/04/2022 12:25 WIB
Foto: Infografis/ Subsidi Energi Zaman Jokowi dari Tahun ke Tahun, Waspada Bengkak! /Aristya Rahadian krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dipastikan akan menanggung subsidi yang cukup besar dari dua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM), yang saat ini harganya tak dinaikan yakni Solar dan Pertalite, bahkan juga untuk Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilo gram (kg).

Subsidi BBM dan LPG yang akan ditanggung oleh pemerintah akan lebih besar tatkala harga minyak mentah dunia sudah dalam waktu dua bulan ini tidak mengalami penurunan yang signifikan atau masih nyaman bertengger di atas level US$ 100 per barel.

Akibat dari lamanya kenaikan harga minyak mentah dunia itu, pemerintah menetapkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Maret 2022 sebesar US$ 113,50 per barel. ICP ini tentunya jauh dari asumsi harga minyak dalam APBN 2022 yang hanya US$ 63 per barel.


Dalam catatan CNBC Indonesia, saat ini untuk subsidi Solar sebesar Rp 7.800 per liter dari harga beli masyarakat sebesar Rp 5.150 per liter, Pertalite Rp 4000 - Rp 4.500 per liter dari harga yang diterima konsumen Rp 7.650 per liter. Sedangkan LPG 3 kg sebesar Rp 12.450 per kg atau Rp 33.750 per tabung dari harga yang diterima konsumen sebesar Rp 20 ribuan per tabung.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menilai bahwa poenentu harga jual Solar dan Pertalite serta LPG 3 kg memang merupakan domain pemerintah. Memang, harga jual Solar, Pertalite dan LPG 3kg yang disubsidi pemerintah itu masih di bawah harga keekonomian.

Namun lagi-lagi, karena jumlah konsumen BBM dan LPG itu merupakan kalangan menengah bawah, tentu banyak pertimbangan pemerintah untuk menaikan harga sesuai dengan keekonomian.

Misalnya. "Untuk Pertalite kemungkinan pertimbangan karena volumenya cukup besar jadi ada kehati-hatian dari Pemerintah untuk menaikkan harganya," kata Komaidi kepada CNBC Indonesia, Senin (11/4/2022).

Harga keekonomian BBM adalah harga jual BBM yang telah mengakomodasi semua variabel pembentuk harga. Adapun variabel pembentuk harga jual BBM adalah biaya bahan baku, biaya pengolahan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin usaha, dan pajak.

Kecenderungannya, harga keekonomian BBM pada tiap-tiap negara bisa berbeda. Hal ini disebabkan perbedaan pada biaya pengolahan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin usaha, dan pajak BBM pada masing-masing negara.

"Kenapa, misalnya, harga BBM di Malaysia lebih murah dibandingkan Indonesia, karena subsidi yang diberikan pemerintah terhadap warganya juga berbeda," ujarnya.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, harga BBM di Indonesia termasuk sebagai salah satu yang termurah di Regional. Harga BBM Indonesia hanya tercatat lebih tinggi dibandingkan Malaysia karena pemerintah Malaysia memberlakukan kebijakan subsidi untuk BBM yang dijual di dalam negeri mereka.

"Untuk RON 95, Malaysia menetapkan Rp 6.965 per liter, Indonesia setara Rp16.500.Lebih murah ketimbang Singapura Rp 30.208, Thailand Rp 19.767 per liter, Filipina Rp 20.828 per liter, Vietnam Rp 18.647 per liter, dan Kamboja Rp 20.521 per liter," katanya.

Harga BBM Indonesia menggunakan rujukan Permen ESDM No.20/2021 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Harga BBM RON 92 (Jenis BBM Umum) dihitung menggunakan formula biaya perolehan (bahan baku & pengolahan) + biaya distribusi + biaya penyimpanan +

margin usaha + PPN + PBBKB. "Berdasarkan formulasi tersebut harga keekonomian BBM RON 92 saat ini berada pada kisaran Rp 15.000 - Rp 17.000 per liter," ujarnya.

Namun, Pertamina menetapkan harga jual BBM RON 92 atau Pertamax per 1 April 2022 sebesar Rp 12.500 setelah hampir tiga tahun lamanya tidak mengalami penyesuaian. Kenaikan tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, terutama harga minyak mentah dunia dan kurs Dollar AS terhadap mata uang rupiah serta daya beli masyarakat. Padahal, beberapa pesaing Pertamina berkali-kali menaikkan harga, termasuk terakhir pada pertengahan pekan ini.

Sampai berita ini diturunkan, saat ini harga BBM Pertamax atau BBM RON 92 memang yang termurah. Sementara badan usaha lain kembali menaikkan harga BBM RON tersebut. Vivo misalnya, menaikkan Revvo 92 (RON) 92 menjadi Rp 12.900 dan BP 92 (RON 92) yang dijual di SPBU BP-AKR Rp 12.990. Adapun V-Power (RON 92) Shell dijual Rp 16.500 per liter.

Belakangan memang, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian atas rencana kenaikan harga-harga BBM dan LPG tersebut.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 1 Agustus, Harga Pertamax Cs Turun Rp 200 Per Liter