BPH Migas Monitor Ketersediaan BBM Jelang Masa Mudik

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 08/04/2022 13:58 WIB
Foto: Dok BPH Migas

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) periode Ramadan dan Idul Fitri di 4 provinsi. Di antaranya Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat.

"Lebaran kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena sudah dua tahun tidak boleh mudik. Harus siap-siap dengan euforia masyarakat, ketersediaan BBM harus cukup, sehingga aktivitas mudik pun berjalan lancar," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2022).

Erika juga mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat. Di beberapa daerah terdapat penyelewengan serta penimbunan solar subsidi sehingga masyarakat tidak mendapatkan kualitas BBM yang baik.


Adapun BPH Migas telah melakukan kerja sama dengan kepolisian, BAIS TNI, serta pemerintah daerah untuk pengawasan pendistribusian BBM tepat sasaran.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin tasrif didampingi Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra dan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati melakukan inspeksi mendadak di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda.

Arifin menegaskan bahwa BBM Bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan. Tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.

"Kita lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean. Namun hari ini saat kita lakukan sidak hasil yang kita temukan antrean sudah berkurang dan sudah lebih tertib," ujar Arifin.

Sebagai informasi, realisasi JBT Minyak Solar di 4 provinsi yakni, realisasi JBT Minyak Solar di provinsi Sumatera Utara hingga 4 April 2022 Sebesar 313.628 KL dengan kuota sebesar 1.077.670 KL atau 29,102%, realisasi JBT Minyak Solar di provinsi Sulawesi Selatan 142.290 KL (26,30 %) dari kuota 540.980 KL.

Kemudian realisasi JBT Minyak Solar di provinsi Jawa Barat 549.312 KL (27,80%) dari kuota 1.975.272 KL, dan Realisasi JBT Minyak Solar di provinsi Kalimantan Timur sebesar 58.365 KL (24,79%) dari kuota 229.090 KL.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hanif Faisol: Jabodetabek Harus Pakai BBM Standar Euro IV