Setop dari Rusia, Aset Shell Drop Lebih Besar Jadi Rp 71 T!

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Kamis, 07/04/2022 17:55 WIB
Foto: REUTERS/Toby Melville

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak dan gas bumi asal Belanda, Shell, akan mengalami penurunan nilai aset lebih besar lagi seiring dengan keputusannya untuk keluar dari proyek migas di Rusia.

Penurunan nilai aset perusahaan akan meningkat menjadi sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 71,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$) dari perkiraan sebelumnya US$ 3,4 miliar.

Hal tersebut diungkapkan Shell dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters, Kamis (07/04/2022).


Penurunan nilai pasca pajak antara US$ 4 miliar - US$ 5 miliar pada kuartal pertama tidak akan memengaruhi pendapatan perusahaan, kata Shell dalam pembaruan menjelang pengumuman pendapatannya pada 5 Mei.

Shell, yang kapitalisasi pasarnya sekitar US$ 210 miliar, sebelumnya mengatakan bahwa penurunan nilai aset Rusia akan mencapai sekitar US$ 3,4 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh potensi dampak tambahan seputar kontrak, penghapusan piutang, dan kerugian kredit di Rusia, kata juru bicara Shell.

Shell sempat mengatakan akan keluar dari semua operasinya di Rusia, termasuk proyek kilang gas alam cair (LNG) utama di semenanjung Sakhalin di sisi timur Rusia.

Saham Shell turun 1,2% pada awal perdagangan London.

Penjualan bahan bakar Shell rata-rata sebesar 4,3 juta barel per hari (bph) pada kuartal pertama, turun dari 4,45 juta barel per hari pada kuartal sebelumnya, kata Shell. Volume pencairan LNG sedikit lebih tinggi pada kuartal tersebut, rata-rata 8 juta ton.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Depan Prabowo, Putin Janji Tambah Pasokan Minyak & LNG Ke RI