Blak-blakan Bos Pertamina Soal LPG 3 Kg, Ini yang Diinginkan!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 April 2022 11:50
Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman Di Malinau. (dok. Petrtamina)
Foto: Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman Di Malinau. (dok. Petrtamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati meminta agar pemerintah dapat mendetailkan kembali kriteria penerima Liquefied Petroleum Gas(LPG) 3 kilo gram (kg) bersubsidi agar tepat sasaran. Hal ini menyusul dengan rencana pemerintah yang akan mengerek harga jual LPG tabung gas melon tersebut.

Nicke menyadari bahwa 93% LPG yang beredar di kalangan masyarakat luas saat ini adalah LPG 3 kg. Adapun pengguna LPG jenis ini ditujukan untuk warga kurang mampu, usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM), dan pengusaha Warteg.

Namun, ia tak yakin bahwa 93% LPG yang beredar tersebut, semuanya merupakan warga kurang mampu hingga penjual warteg. Oleh sebab itu, Nicke meminta agar pemerintah dapat mendetailkan kembali kriteria penerima.

"Kalau sampai 93% ini kan gak semuanya tidak mampu dan jualan warteg. Jadi kami minta pemerintah untuk mendetailkan kriteria. Supaya monitoring dan penindakan jelas," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi VII, Rabu (7/4/2022).

Menurut Nicke setiap 1 Kg LPG yang disubsidi, setidaknya pemerintah harus merogoh kocek hingga 11.250 per kg. Artinya jika harus mensubsidi LPG 3 kg, pemerintah harus nombok hingga Rp 33.750.

"Subsidinya Rp 11.250 per kg. Jadi tabung 3 kg subsidi pemerintah Rp 33.750. Jadi mohon ini tepat sasaran," ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai PKS, Diah Nurwitasari meminta supaya pemerintah tidak menaikkan harga LPG 3 Kilogram. Adapun jika kebijakan tersebut tetap dilakukan, maka kenaikan LPG 3 kg akan menjadi kado terpahit pada masa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2022, terlebih belum lama ini pemerintah baru saja menaikkan harga minyak goreng hingga BBM non subsidi.

"Saya terus terang tidak bisa membayangkan. Kenaikan Pertamax, kelangkaan solar, kenaikan harga minyak goreng itu sudah jadi kado pahit. Kalau sampai LPG 3 kg subsidi ini naik mungkin akan jadi kado terpahit di bulan Ramadhan ini," terang Diah dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Pertamina, Rabu (6/4/2022).

Menurut dia, rencana kenaikan harga LPG 3 kg ini seharusnya tidak melulu dikait-kaitkan karena terjadinya Perang antara Rusia dengan Ukraina. Pasalnya berbeda dengan BBM, 93% pengguna LPG merupakan rakyat menengah bawah, sehingga kenaikannya bakal berdampak terhadap ekonomi RI.

"Pasti sangat menyakitkan. Ini memang kita pemerintah harus memberikan solusi yang cerdas. Kalau untuk pandemi bisa refocusing, kenapa menghadapi ini kita tidak bisa refocusing anggaran, agar jelas bahwa anggaran diberikan keberpihakan pada masyarakat," ujar Diah.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Skenario Bila Harga LPG 3 Kg dan Pertalite Tak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular