
Menkes Jerman Ngaku Salah, Relaksasi Karantina Covid-19 Batal

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman batal untuk mengubah aturan karantina bagi pasien Covid-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Karl Lauterbach menyatakan khawatir pencabutan pembatasan karantina akan mendorong infeksi yang lebih tinggi.
"Virus corona bukan flu. Itu sebabnya harus terus ada isolasi setelah infeksi," kata Menkes Lauterbach di Twitter, sembari menambahkan bahwa dia telah membuat kesalahan dengan menyarankan diakhirinya karantina wajib, dikutip dari Reuters.
Berdasarkan aturan yang ada, orang dengan Covid-19 harus dikarantina setidaknya selama 7 hari. Adapun, pekan lalu Lauterbach menyarankan isolasi mandiri hanya 5 hari dan dilakukan secara sukarela dengan rekomendasi tes Covid-19 pada akhir periode karantina.
Jerman juga sejatinya telah berencana mewajibkan vaksinasi, meskipun dukungan gagasan tersebut telah berkurang karena gejala varian Omicron tergolong ringan. Meski begitu, warga yang berusia di atas 60 tahun kemungkinan diwajibkan untuk divaksin mulai Oktober.
Sementara itu, Infeksi harian di Jerman sendiri telah turun dalam seminggu terakhir ini, dengan 214.985 infeksi baru dilaporkan pada Rabu (6/4/2022) atau sekitar 20% lebih sedikit dari seminggu yang lalu.
Adapun, Jerman mencatat total 21.956.282 kasus infeksi dan 130.969 kasus kematian, menurut data Worldometers per Rabu.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyebab Jerman yang Dulu Dipuji Dihantam Gelombang 4 Covid