
Tegas! Jokowi Sebut BBM Harus Naik, Sindir Menteri Tak Empati

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet pada Selasa 5 April 2022 kemarin bersama para Menteri. Jokowi menyebut situasi saat ini tidak mudah.
Jokowi menyebut, situasi Indonesia ini tidak gampang. Terjadi inflasi di hampir semua negara.
"Kita semua tahu bahwa situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang."
"Saya kira sisi baik fiskal kita, moneter kita, sangat dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang bergejolak utamanya yang berkaitan dengan kenaikan inflasi hampir di semua negara," kata Jokowi.
Jokowi lantas menjelaskan inflasi berdasarkan datanya seperti di AS yang ada di angka 7,9%. Sementara biasanya inflasi AS di bawah 1%.
"Angka-angka seperti ini akan membawa kita yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Gak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, gak mungkin."
Namun, Jokowi menyoroti juga langkah para menterinya yang tidak memberikan penjelasan terkait kenapa harga BBM seperti kemarin Pertamax harus naik. Jokowi mengatakan menteri haruslah sensitif terkait hal ini.
"Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat."
"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat nggak melakukan apa-apa."
"Kedua pertamax, menteri tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati kenapa pertamax (naik) diceritain dong ada empati kita? Enggak ada. Yang berkaitan dengan energ gak ada. Itu yang namnaya memiliki sense of crisis."
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi