
PBB Sebut Korban Pembantaian Bucha 'Ditembak Secara Langsung'

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Urusan Hak Asasi Manusia PBB atau OHCHR mengatakan bahwa korban pembantaian Bucha di Ukraina ditarget secara langsung. Hal ini disimpulkan dari sebuah video yang menunjukkan detik-detik tragedi itu terjadi.
Dalam sebuah keterangan pers, Juru Bicara OHCHR Liz Throssell menyebutkan warga sipil memang telah ditarget untuk dibunuh. Ia menyebut ini juga dapat dilihat dari posisi korban sipil yang tergeletak di jalanan.
"Kami telah berbicara tentang kejahatan perang dalam konteks penembakan, pemboman dan serangan artileri. Sekarang mereka perlu diselidiki. Tapi Anda bisa berargumen ada konteks militer, misalnya, untuk sebuah bangunan yang dihantam," katanya seperti dikutip Al Jazeera, Selasa, (5/4/2022).
"(Tapi) Sulit untuk melihat apa konteks militer dari seseorang yang tergeletak di jalan dengan peluru di kepala atau tubuh mereka dibakar."
Rusia sendiri menolak kalau pihaknya dituduh sebagai dalang dari pembantaian ini. Dalam sebuah keterangan yang disampaikan Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Moskow berdalih ini dilakukan oleh figur Neo Nazi Ukraina yang juga anggota Batalyon Azov, Sergey Korotkih.
"Ia yang memberikan perintah untuk menembak orang tanpa ada tanda khusus, yaitu warga sipil biasa," tulis keterangan itu.
Insiden pembantaian warga di Bucha, Ukraina, terungkap saat sebuah video dan foto-foto menunjukan ratusan warga sipil tewas dengan tangan terikat. Dinas Keamanan Ukraina dan Walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk mengatakan warga itu telah ditembaki oleh pasukan Rusia.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Tahun Baru Dari Putin, Beri Sinyal Masa Depan Perang
