Luhut Kasih Kode Kenaikan Harga Pertalite, Ini Kata Pertamina

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Selasa, 05/04/2022 09:30 WIB
Foto: Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kode atas kenaikan harga harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran tabung 3 Kilo gram (Kg) dan juga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite.

Kenaikan harga-harga energi itu, kata Luhut akan dilakukan secara bertahap.

"Jadi overall ya akan terjadi nanti (kenaikan), karena itu Pertamax, Pertalite. Premium belum. mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).


Namun yang jelas, pemerintah tetap akan memberikan subsidi kepada masyarakat atas pembelian energi tersebut.

Luhut pun menyinggung soal kenaikan harga bensin Pertamax per 1 April 2022 ini. Menurut Luhut, kebijakan itu diambil dalam rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Kamis (31/3/2022).

"Ya kenaikan kemarin diputuskan rapat di istana. Hari ini kita kan sudah naik apa namanya Pertamax ya 1 April," ungkapnya.

Dia menyebut, bila harga Pertamax terus dipertahankan pada harga Rp 9.000 per liter, sementara harga minyak mentah dunia telah melampaui US$ 100 per barel, maka ini bisa berdampak pada kinerja keuangan Pertamina.

"Walaupun tetap harus kita naikkan tidak ada punya pilihan karena kalau tidak harga asumsi minyak crude oil itu US$ 63 di APBN, sekarang ini sudah US$ 98 hingga US$ 100. Kan angkanya luar biasa. Kalau ini ditahan terus itu akan nanti jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," katanya.

Luhut lantas memberikan perihal kondisi global saat ini yang terdampak kenaikan harga minyak. "Kemarin paparan saya kepada Presiden memang kita yang paling lambat sekarang menaikkan semua. Semua negara-negara itu sudah naikkan," ujarnya.

"Memang kelangkaan dari pada crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia kemudian sekarang kelangkaan juga sun flower karena tidak bisa impor ekspor dari Ukraina dan juga sanksi itu punya masalah yang membuat dunia ini menjadi masalah," lanjutnya

Menyambut perkataan Menko Marves Luhut atas rencana kenaikan harga Pertalite, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina, Alfian Nasution menyatakan bahwa, pihaknya menyerahkan keputusan kenaikan harga Pertalite kepada pemerintah.

Maklum saja, saat ini BBM Pertalite merupakan jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) menggantikan BBM RON 88 atau Premium. Hal ini termaktum dalam beleid baru berupa Kepmen ESDM Nomor 37 tahun 2022.

"Ini kan JBKP, diamanatkan regualsi harganya di pemerintah, tentunya ini akan ditentukan oleh pemerintah karena ini ada kompensasi dan nilai subsidi di dalamnyam," tandas Alfian kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan