
Begini Jurus Pertamina Amankan Stok BBM Jelang Mudik Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memprediksi, pada arus mudik lebaran tahun 2022 ini akan terjadi lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Setidaknya, perusahaan migas pelat merah tersebut memperkirakan akan ada kenaikan konsumsi sekitar 6% terutama di beberapa jalur tertentu.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina, Alfian Nasution mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan untuk mengamankan pasokan BBM nasional jelang mudik lebaran. Misalnya seperti penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Modular hingga siap siaga dari mobil tangki.
"Kami memiliki historical untuk arus mudik ini," kata Alfin kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (4/4/2022).
Misalkan seperti di wilayah Sumatera yang nantinya konsumsi BBM nya akan meningkat di sekitar Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Utara. Kemudian di Pulau Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Berikutnya seperti Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan yang diprediksi juga akan ada sedikit peningkatan.
Di samping itu, terdapat juga lokasi-lokasi tertentu yang diprediksi Pertamina akan mengalami lonjakan peningkatan konsumsi BBM. Misalnya seperti lokasi wisata yang akn menjadi fokus perhatian perusahaan.
"Mungkin akan terjadi peningkatan juga ketika hari H seperti Bali dan beberapa daerah wisata di Jabar," ujarnya.
Untuk diketahui, Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar subsidi dan bensin Pertalite (RON 90) pada tahun ini diperkirakan akan jebol.
Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi BBM jenis Solar subsidi dan Pertalite hingga Februari 2022 telah melampaui kuota yang ditetapkan.
Untuk Pertalite, pemerintah telah menetapkan kuotanya pada tahun ini sebesar 23,05 juta kilo liter (kl). Namun, realisasi penyaluran Pertalite sampai Februari 2022 telah mencapai 4,258 juta kl atau melampaui 18,5% terhadap kuota (year to date/ ytd).
"Estimasi overkuota Pertalite 15% atau 26,5 juta kl dari kuota yang ditetapkan 23,05 juta kl," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3/2022).
Kementerian ESDM telah resmi menetapkan BBM jenis bensin Pertalite (RON 90) yang dijual PT Pertamina sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Ketetapan tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang JBKP yang ditetapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 10 Maret 2022 lalu. Dampaknya, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina atas selisih harga jual dan harga keekonomian Pertalite.
Sementara untuk konsumsi Solar subsidi, pemerintah juga mencatat bahwa realisasi penyerapannya hingga Februari 2022 juga telah melebihi 10% dari kuota yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi penyaluran Solar subsidi hingga Februari 2022 mencapai 2,49 juta Kilo Liter (KL), 10% lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan hingga Februari 2022.
Hingga akhir tahun pemerintah juga memperkirakan penyerapan Solar subsidi melampaui 14% dari kuota yang telah ditetapkan sebesar 15,1 juta kl atau mencapai 16,002 juta kl hingga akhir tahun ini.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Langkah Pertamina Atasi Kebakaran Kilang di Cilacap