Ini Skenario Terbaik dan Terburuk WHO Soal Akhir Pandemi
Jakarta. CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengeluarkan sejumlah skenario dalam mengakhiri pandemi Covid-19. Skenario-skenario ini kemungkinan akan terjadi beberapa tahun ke depan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, skenario pertama yang ada yakni virus corona berubah menjadi ancaman baru yang sangat menular dan mematikan.
Apabila skenario ini terjadi, vaksin akan menjadi kurang efektif dan kekebalan terhadap gejala parah serta potensi kematian akibat Covid-19 akan berkurang cepat.
Jika ini terjadi, dunia membutuhkan perubahan signifikan pada vaksin saat ini, dan perlu kampanye luas suntikan penguat untuk kelompok rentan.
"Dalam skenario terburuk, varian yang lebih ganas dan sangat mudah menular muncul. Terhadap ancaman baru ini, perlindungan orang terhadap penyakit parah dan kematian, baik dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya, akan berkurang dengan cepat," kata Tedros melansir Reuters, Minggu (3/4/2022).
Skenario kedua, Covid-19 akan menjadi penyakit musiman. Puncak penyebarannya muncul pada bulan-bulan yang lebih dingin, mirip dengan influenza.
"Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, skenario yang paling mungkin adalah bahwa Covid-19 terus berkembang, tetapi tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya berkurang seiring waktu kekebalan meningkat karena vaksinasi dan infeksi," tuturnya.
Sementara dalam skenario terbaik, varian virus masa depan akan berkurang tingkat keparahannya secara signifikan, perlindungan dari penyakit akan bertahan lama, dan tanpa perlu peningkatan atau perubahan signifikan pada vaksin saat ini.
Untuk membantu mengakhiri keadaan darurat, WHO meminta negara-negara untuk melanjutkan atau meningkatkan kemampuan pengawasan virus untuk memungkinkan tanda-tanda peringatan dini perubahan signifikan dalam virus.
(pgr/pgr)