Brasil Banjir Bandang dan Longsor, Anak-anak Tewas dan Hilang
Jakarta, CNBC Indonesia - Negara bagian Rio de Janerio, Brasil Tengah tertimpa musibah yakni hujan deras yang telah memicu banjir bandang dan tanah longsor. Akibat dari itu, sampai berita ini diturunkan terdapat delapan orang termasuk enam anak-anak tewas, serta menyebabkan 13 orang hilang.
Hal itu dikatakan oleh pihak berwenang, seperti dikutip dari Aljazeera.com. Yang mana, hujan deras yang berlangsung selama dua hari telah mengguyur sebagian besar pantai Atlantik di negara bagian tenggara itu, yang terbaru dari serangkaian badai mematikan di Brasil yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim.
Banjir dan tanah longsor terbaru terjadi enam minggu setelah banjir bandang dan tanah longsor menewaskan 233 orang di kota indah Petropolis, ibukota musim panas abad ke-19 kekaisaran Brasil, juga di negara bagian Rio.
Kali ini, daerah yang paling terpukul termasuk kota wisata Paraty, kota kolonial tepi laut yang terkenal dengan jalanan berbatu yang indah dan rumah-rumah berwarna-warni.
Para pejabat pada hari Sabtu mengatakan tanah longsor di lingkungan Ponta Negra telah menewaskan seorang ibu dan lima anaknya, usia dua, lima, delapan, 10 dan 15.
Anak keenam diselamatkan hidup-hidup dan dibawa ke rumah sakit, kata mereka.
Secara keseluruhan, tujuh rumah tersapu tanah longsor di kota itu, dan empat orang lainnya terluka. Tujuh puluh satu keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka, kata para pejabat.
Dua korban lagi tewas di kota Mesquita dan Angra dos Reis, di mana 13 orang lainnya masih hilang, kata Anggota Kongres Marcelo Freixo, yang mewakili negara bagian berpenduduk 17,5 juta orang.
Di Angra, korbannya adalah seorang gadis berusia empat tahun yang terkubur dalam tanah longsor, sementara di Mesquita, 40km (25 mil) barat laut kota Rio de Janeiro, seorang pria berusia 38 tahun tersengat listrik saat mencoba membantu orang lain melarikan diri. banjir, kata laporan media.
(pgr/pgr)