PT Pertamina (Persero) mengumumkan dengan resmi untuk menaikkan harga Bahan Bakar (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter dari yang sebelumnya hanya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter. (CNBC Indoneia/ Muhammad Sabki)
Kenaikan harga BBM jenis Pertamax atau non-subsidi ini bukan ujug-ujug. Hal ini salah satunya disebabkan oleh krisis geopolitik yang terus berkembang atau tepatnya Perang antara Rusia dan Ukraina, yang mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas US$ 100 per barel. (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)
Kenaikan harga Pertamax milik Pertamina ini tak lantas ikut memicu kenaikan harga BBM di SPBU milik badan usaha lainnya seperti misalnya BBM milik Shell Indonesia, VIVO dan BP-AKR. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Saat ini terdapat perbandingan harga BBM milik Pertamina dan badan usaha lainnya salah satunya milik Shell Indonesia. Shell menjual BBM jenis Super (RON 92): Rp 12.990 per liter (tetap), Shell V-Power (RON 95): Rp 14.500 (tetap sejak Maret 2022) dan Shell V-Power Diesel: Rp 13.750 per (tetap sejak Maret 2022)(CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Badan usaha swasta lainnya ada Vivo. Vivo menjual bbm jenis Revvo 89 (RON 89): Rp 8.900 per liter, sedangkan Revvo 92 (RON 92): Rp 11.900 per liter dan Revvo 95 (RON 95): Rp 13.990 per liter, naik Rp 1.490 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter pada Maret 2022. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Lalu SPBU BP-AKR menjual jenis BBM BP 90 seharga Rp 12.500 per liter, BP 92: Rp 12.990 per liter naik dari sebelumnya Rp 12.500 per liter, BP 95: Rp 15.500 per liter naik dari sebelumnya 13.900 per liter dan BP Diesel: Rp 14.990 per liter naik dari sebelumnya 13.500 per liter (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
