
Usai Pengumuman Harga Pertamax Naik, Antrean di SPBU Mengular

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) malam ini, Kamis (31/03/2022) telah resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax (RON 92) per Jumat, 1 April 2022.
Mengutip situs perseroan, Kamis (31/03/2022), secara umum harga bensin Pertamax naik menjadi di kisaran Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter, tergantung provinsi tertentu, dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.
Untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya, termasuk Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, harga Pertamax per 1 April 2022 ditetapkan sebesar Rp 12.500 per liter, naik dari sebelumnya Rp 9.000 per liter.
Setelah diumumkannya kenaikan harga bensin Pertamax ini, terlihat antrean kendaraan pribadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Berdasarkan laporan pandangan mata CNBC Indonesia, Kamis (31/03/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB, terdapat antrean mengular di beberapa SPBU Pertamina di kawasan Tangerang Selatan.
Di SPBU Pertamina Rawa Buntu misalnya, setidaknya terlihat sebanyak 20-an mobil pribadi mengantre untuk mengisi bensin Pertamax. Karena luas SPBU yang tidak begitu besar, antrean pun mengular hingga ke jalan raya, sehingga menimbulkan kemacetan.
Begitu juga dengan SPBU Victor, setidaknya terlihat belasan mobil pribadi mengantre di jalur pengisian bensin Pertamax.
![]() Antrean kendaraan di SPBU Pertamina di kawasan Tangerang Selatan, setelah pengumuman kenaikan harga Pertamax, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando) |
Salah seorang pengendara mobil bernama Andra mengakui bahwa dirinya ikut mengantre di SPBU malam ini setelah mengetahui pengumuman harga bensin Pertamax akan naik per esok hari, Jumat, 1 April 2022. Oleh karena itu, dia pun sengaja mengantre untuk mengisi penuh tangki bensin mobilnya malam ini.
"Iya ini habis pulang kantor. Iya sudah tahu kabar harga Pertamax mau naik besok, jadi ini isi full tank malam ini. Emang sengaja mau isi full karena harga Pertamax mau naik," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/03/2022) malam.
![]() Antrean kendaraan di SPBU Pertamina di kawasan Tangerang Selatan, setelah pengumuman kenaikan harga Pertamax, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando) |
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting, dalam keterangan resmi Kamis malam, mengatakan untuk daerah dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5% dan harga sebelumnya Rp 9.000 per liter, maka harga bensin Pertamax dinaikkan menjadi Rp 12.500 per liter, berlaku mulai 1 April 2022 pukul 00:00 waktu setempat.
"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," jelas Irto, dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Kamis (31/03/2022).
Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter pada Maret 2022, yakni bisa menjadi sekitar Rp 16.000 per liter.
Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp 3.500 dari nilai keekonomiannya.
"Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Irto.
Dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.
"Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," pungkas Irto.
Irto menjelaskan, krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas US$ 100 per barel. Hal ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$ 114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56% dari periode Desember 2021 yang sebesar US$ 73,36 per barel.
Menyikapi kondisi ini, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga harus tetap menjaga komitmen dalam penyediaan dan penyaluran BBM kepada seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri. Untuk menekan beban keuangan Pertamina, selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terelakkan untuk dilakukan namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Karenanya, penyesuaian harga dilakukan secara selektif, hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17% , dimana 14% merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3% jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Sedangkan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83%, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter. Hal ini merupakan kontribusi Pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau.
Untuk informasi lengkap mengenai seluruh harga produk Pertamina terbaru, masyarakat dapat mengakses website Pertamina di www.pertamina.com dan atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menjelang 'Lenyapnya' Premium, Konsumsi Pertamax Melonjak 17%