PM Italia Bocorkan Obrolannya dengan Putin, Bahas Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang yang bergejolak di Ukraina kemungkinan besar masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu terungkap dalam perbincangan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi.
Dalam konferensi pers pada Kamis (31/3/2022), Draghi mengungkapkan sebagian isi pembicaraannya melalui telepon bersama Putin. Dia menyatakan bahwa Putin menilai kondisi di Ukraina pada saat ini belum cukup matang untuk gencatan senjata.
Selain itu, imbuh Draghi, Putin juga mengatakan kepadanya bahwa kontrak gas saat ini tetap berlaku dan perusahaan-perusahaan Eropa akan terus membayar dalam euro dan dolar Amerika Serikat.
"Apa yang saya pahami, tetapi mungkin saja saya salah, adalah bahwa konversi pembayaran... adalah masalah internal Rusia," katanya, dikutip Reuters.
Sebelumnya, pemerintah Rusia disebut sedang mempersiapkan ketentuan membeli gas Rusia dalam mata yang rubel, bukan euro atau dolar AS. Hal tersebut akan menjadi manuver terbaru Moskow untuk menghukum negara-negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadapnya terkait serangan ke Ukraina, terutama Eropa.
Jika pembeli, termasuk Eropa, tak bisa menyanggupi, bisa saja Moskow memutus pasokan. Ini bisa berbahaya bagi Benua Biru terutama karena ketergantungannya kepada gas Rusia, terutama untuk listrik.
Dalam laporan Reuters, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dan Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Valentina Matviyenko, menyatakan Moskow sudah siap dengan pemberlakuan aturan ini. Sistem baru sudah hampir rampung.
"Tidak ada yang akan memasok gas secara gratis, itu tidak mungkin. Dan, Anda (pembeli) hanya dapat membayarnya dalam rubel," katanya.
(luc/luc)