Mulai Besok Harga Naik! Bensin, Pulsa, Hingga Baju Lebaran

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 31/03/2022 10:42 WIB
Foto: Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terhitung mulai besok, 1 April 2022, harga barang-barang akan mengalami kenaikan. Mulai dari harga bahan bakar minyak (BBM), pulsa telepon, sampai dengan baju lebaran.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan harga bensin Pertamax (RON 92) akan mengalami kenaikan mulai besok. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dinamika yang terjadi.


"Kalau Pertamax naik, mohon maaf. kalau Pertalite disubsidi. Nanti 1 April tunggu," kata Erick.

Kenaikan harga Pertamax ini dipicu oleh semakin beratnya beban keuangan perusahaan akibat harus menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual Pertamax. Harga pasar Pertamax pada Maret ini disebut telah mencapai Rp 14.526 per liter, sementara harga jual Pertamax hingga kini masih ditahan pada Rp 9.000 per liter.

Bahkan, bila dibandingkan dengan badan usaha swasta lainnya, harga bensin RON 92 kini rata-rata sudah berada di kisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.

Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp 12.500 per liter.

Lantas, berapa besar kenaikan harga Pertamax per 1 April besok? Apakah masih di kisaran harga pesaing Pertamina tersebut yakni di kisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per liter? atau di bawah itu? Atau bahkan bisa mencapai Rp 16.000 per liter sesuai perkiraan harga keekonomian bensin RON 92 pada April mendatang?

Sumber CNBC Indonesia hanya berkata, "harganya masih jual rugi untuk kurangi beban."

Peneliti Sektor Energi dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Massita Ayu Cindy mengatakan, bahwa tingginya harga keekonomian BBM umum itu menjadi momentum yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax.

Besaran kenaikan harga Pertamax yang diambil Pertamina juga bisa menjadi momentum untuk mengambil pasar dari kompetitor yang harganya telah lebih dulu dinaikkan.

"Mungkin Rp 12 ribu per liter, tapi kalau mau ambil pangsa pasar kompetitor, ya di bawah itu. Tapi itu bergantung pada Pertamina dan pemegang saham (pemerintah)," ujar Massita saat diskusi virtual

Halaman Selanjutnya >>> PPN Naik, Harga Barang Terkerek


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kebijakan PPN DTP Berhasil, Pelaku Industri Minta Tak Dikurangi

Pages