Simak! Begini Update Proyek Tol Padang-Pekanbaru
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mempercepat proses pembebasan lahan jalan tol Padang-Pekanbaru ruas Padang- Sicincin. Supaya tol sepanjang 37 km ini bisa segera beroperasi pada 2024 mendatang.
Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan masih ada 1.485 bidang tanah yang harus diselesaikan. Dia mengatakan peran pemerintah provinsi dan pemerintah daerah Sumatera Barat sangat dibutuhkan untuk membantu melakukan pendekatan ke warga terkait negosiasi pelepasan tanah untuk jalan tol ini.
"Selama 8 - 9 bulan terakhir pemerintah provinsi bersama tim percepatan yang dibentuk sudah terjun langsung untuk membantu melakukan pendekatan dan hasilnya selama kurun waktu tersebut terjadi peningkatan pembebasan lahan di ruas Padang-Sicincin," kata Audy, dalam keterangan, Kamis (31/3/2022).
Tidak hanya itu, pemerintah provinsi bersama Kemenko Marves juga menjembatani koordinasi antara PT Hutama Karya, BPN, PPK dan pihak terkait lainnya untuk mendorong percepatan pelaksanaan pengadaan lahan untuk pembangunan tol ini.
"Pemerintah provinsi dan daerah Sumatera Barat sangat mendukung percepatan pengadaan lahan dan bersedia memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan terkait dengan program percepatan itu," kata Audy.
Sebagai informasi, proyek pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru untuk ruas Padang-Sicincin dengan panjang 37 km saat ini telah mencapai progres lahan sebesar 51% dan progres konstruksi sebesar 45%, dan ditargetkan akan selesai pada 2024 mendatang.
Tidak hanya itu Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) juga turun tangan untuk implementasi sistem OSS-RBA (Online Single Submission Risk-Based Approach).
Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemenko Marves Ferry Akbar Pasaribu mengatakan penyelenggaraan sistem perizinan ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha di Indonesia dengan penerbitan yang efektif dan sederhana.
"Kami yakin OSS - RBA mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi maupun daerah, perizinan dengan OSS-RBA akan berjalan lancar, dan berdampak besar pada iklim investasi di Indonesia," kata Ferry.
(dce/dce)