Sempat PHP Luhut, Tesla Mau Investasi Power Bank Raksasa RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 March 2022 20:17
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto
Foto: Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla Inc. dikabarkan kembali menghubungi pemerintah Indonesia terkait rencananya untuk investasi pada proyek power bank raksasa atau energy storage system (ESS). Ini setelah dua tahun lamanya, produsen mobil listrik asal AS itu tak kunjung mengeksekusi rencananya untuk investasi di tanah air.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan diskusi dengan Tesla terkait rencana investasi di Indonesia. Meski begitu dia tidak membeberkan secara detail mengenai diskusi tersebut.

Pasalnya, Indonesia terikat dengan non-disclosure agreement (NDA) alias perjanjian larangan pengungkapan informasi. Namun yang pasti, Tesla lebih tertarik untuk investasi pada proyek energi storage system (ESS) dibandingkan baterai listrik.

"Teknologi ESS mereka cukup baik. Mereka sudah investasi di Australia, kelihatannya di sana sudah sukses saya rasa mereka mau kembangkan mata rantai di Indonesia," ujar Seto dalam Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (30/3/2022).

Menurut Seto permintaan untuk ESS di Indonesia diperkirakan akan cukup besar. Apalagi saat ini pemerintah tengah fokus untuk melakukan transisi energi dengan menggenjot pembangunan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.

"Saya kira itu butuh ESS ini yang skala besar untuk memastikan supply listrik stabil. Energi yang dihasilkan oleh solar panel disimpan terlebih dulu atau untuk menstabilkan outputnya. ESS saya kira kan besar permintaannya karena gak semua daerah di Indonesia punya geothermal," kata dia.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa dirinya kembali dihubungi pihak Tesla dan Tesla menyatakan akan melakukan "deal" dengan Indonesia.

"Tadi pagi saya ditelepon dari Amerika, Tesla, bilang dia mau bikin deal sama kita," ungkapnya dalam acara Penyerahan Rekor MURI dan Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Bali, Kamis (24/3/2022).

Merespons keinginan itu, Luhut mengatakan, dua tahun yang lalu, manajemen Tesla sudah menghubungi dan mengutarakan niat yang sama. Luhut pun tampak kesal dengan rencana investasi Tesla yang "menggantung" ini.

Dia menegaskan, Indonesia tidak bisa didikte oleh calon investor dari mana pun.

"Semua mau mendikte. Saya bilang: hey you can not do this, saya bilang sama dia: Today is different. Kita harus sama. Saya bilang kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic. This country is a great country," kata Luhut.

Luhut pun mempersilahkan Tesla untuk berinvestasi di tanah air. Namun, Luhut juga mengingatkan bahwa Indonesia sudah ada kesepakatan dengan perusahaan China CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) dan perusahaan Korea Selatan LG.

"Saya bilang fine. Tapi saya nggak mau kalau kau datang deal, jangan kau yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok. Tidak pernah Tiongkok kasih syarat sama saya. Saya kasih syarat, kau mau nggak, kalau kita harus B to B, kau harus technology transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan, dia bilang sama aku oke deal. Itu kita lakukan," bebernya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarik-Ulur Investasi Tesla di Indonesia, Jadi Gak Sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular