Internasional

Tentara Bayaran Suriah Ungkap Alasan Bela Putin di Ukraina

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Rabu, 30/03/2022 18:05 WIB
Foto: Tentara Suriah memasang tanda kemenangan di lingkungan Rashideen, di provinsi Aleppo, Suriah. (SANA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia diyakini menggunakan tentara bayaran dari Timur Tengah untuk ikut berperang di Ukraina. Langkah itu pun telah mendapat restu dari Presiden Vladimir Putin yang menyebut mereka sebagai tentara sukarela.

Namun, pengakuan datang dari seorang tentara bayaran asal Suriah. Menurut laporan BBC, dia mengaku ditawari uang sekitar 5.000 poundsterling untuk berperang bagi Rusia di garis depan.


Dia menyatakan tahun bahwa terjadi pembantaian di Ukraina. Namun, di sisi lain, dia juga melihat bahwa perang di Ukraina ini telah membantu warga Suriah yang miskin dan tidak mampu.

Dia mengatakan secara sukarela ikut berperang karena ada uang yang ditawarkan. Keluarganya pun disebut tak ingin dirinya pergi, namun mereka diberi tahu bahwa pihak keluarga akan menerima 37.000 poundsterling jika dia terbunuh.

"Dia mengatakan ada setidaknya 200 orang yang telah menjadi sukarelawan," tulis BBC dalam laporannya, Rabu (30/3/2022).

Adapun, Pemerintah Ukraina dan LSM terkemuka Suriah menyatakan ada 14 pusat perekrutan tentara di negara tersebut.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk membawa ribuan tentara asal Timur Tengah untuk untuk ikut berperang melawan Ukraina.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah yang siap berperang di sisi Rusia. Pasukan tersebut akan mendukung Rusia di wilayah Donbass yang telah memisahkan diri dari Ukraina.

"Jika Anda melihat ada orang-orang dengan kemauannya sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kami perlu memberikan apa yang mereka butuhkan dan membantu mereka sampai di daerah konflik," kata Putin sebagaimana dikutip Reuters.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Udara Rusia Hantam Penjara dan RS di Ukraina