
Menengok Penampakan Pabrik Peleburan Aluminium Milik RI

Kuala Tanjung, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID memiliki pabrik peleburan aluminium atau smelting yang berlokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Pabrik peleburan aluminium ini dikatakan menjadi pabrik satu-satunya penghasil aluminium dengan tiga produk di Indonesia.
Dalam kunjungan CNBC Indonesia ke pabrik peleburan aluminium yang memiliki luas lahan site mencapai sekitar 200 hektare (ha) itu, pabrik ini ditargetkan bisa memproduksi aluminium mencapai 300 ribu ton pada tahun 2024. Nah, di tahun 2022 pabrik peleburan ditargetkan bisa menggapai produksi hingga 229 ribu ton dengan penjualan mencapai 249 ribu ton ditambah berdasarkan stok produksi sebelumnya.
Seperti apa penampakan megahnya pabrik peleburan yang sudah berdiri sejak 1976 itu?
Pot Reduksi
![]() Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra) |
Jika mengunjungi pabrik peleburan aluminium ini, terdapat tiga fasilitas pot reduksi yang isinya merupakan tempat mengubah alumina menjadi aluminium cair. Tercatat pada tahun 2021, rata-rata operasional tungku di dalam pot reduksi ini tercatat sebanyak 458 unit dari total 510 unit atau 90% dari kapasitas terpasang di Pot Reduksi tersebut.
Pabrik Casting
![]() Pabrik Peleburan Alumunium Inalum, Kuala Tanjung, Sumatera Utara (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
Setelah proses pembentukan alumina menjadi aluminium cair di pot reduksi, proses selanjutnya adalah mengirim aluminium cair ke Pabrik Casting. Dari pabrik inilah terbentuk tiga produk aluminium sesuai dengan spesifikasinya. Diantaranya adalah aluminium ingot, aluminium billet dan aluminium alloy.
Aluminium Ingot
![]() Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra) |
Di pabrik peleburan aluminium milik Inalum ini, produksi aluminium ingot merupakan yang paling terbesar atau tiap tahunnya mencapai 175 ribu ton. Adapun aluminium ingot ini diproduksi dalam tiga tingkatan kemurnian: Pertama jenis S1-A atau kemurnian 99,92%. Kedua S1-B atau kemurnian 99,90% dan G1 dengan kemurnian 99,70%.
Dalam tiap produksi aluminium jenis ingot ini memiliki berat 22,7 kg per batang. Biasanya, aluminium ingot ini kerap digunakan untuk bahan baku kabel dan lainnya.
Aluminium Foundry Alloy
![]() Pabrik Peleburan Alumunium Inalum, Kuala Tanjung, Sumatera Utara (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
Di Pabrik peleburan aluminium ini, jenis aluminium jenis Alloy ini diproduksi sebanyak 45.000 ton per tahun yang diproduksi dalam 1 tipe yakni Alloy A356.2 dengan berat produksi 10 kg per batang.
Adapun biasanya aluminium alloy ini produksinya digunakan untuk pembuatan velg kendaraan dan lainnya.
Aluminium Billet
Jenis aluminium ini memiliki kapasitas sebanyak 30.000 ton per tahun yang diproduksi dalam empat tingkatan yakni: Billet 6005, 6061, 6063 dan 6463. Biasanya aluminium ini digunakan untuk bahan baku pembuatan kusen aluminium dan lainnya.
Pelabuhan (Port of Inalum/TUKS Kuala Tanjung)
![]() Pabrik Peleburan Alumunium Inalum, Kuala Tanjung, Sumatera Utara (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
![]() Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra) |
Pelabuhan berfungsi untuk suplai bahan baku yang biasa dilakukan oleh pihak Inalum. Salah satunya adalah kegiatan impor alumina dari Australia dan juga India.
Mahyaruddin Ende, Deputi Sekretaris Perusahaan Inalum menyatakan, pihaknya akan menambah produk aluminium melalui inisiatif pengembangan klaster industri aluminium nasional.
Melalui anak usaha PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA), Perusahaan akan menambah produksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak 50.000 ton per tahun secara bertahap sampai tahun 2024, serta ke depannya, perusahaan juga akan memproduksi berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunan.
"Inisiatif peningkatan nilai tambah dari proses pengolahan aluminium ini berperan strategis untuk mengembangkan klaster industri aluminium di Indonesia dan mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium nasional," terang Mahyaruddin di Lokasi Pabrik Peleburan Aluminium, Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Selasa (29/3/2022).
Mahyaruddin mencatat, pada tahun 2022 ini, pihaknya menargetkan bisa melakukan produksi alumina hingga 229 ribu ton dengan target penjualan mencapai 249 ribu ton.
Penjualan tahun ini akan lebih tinggi ketimbang produksi, lantaran penjualan akan ditambah dengan stok produksi pada tahun 2021 yang mencapai 243 ribu ton dengan tingkat penjualan sebesar 218 ribu ton.
"Inalum Operating merupakan satu-satunya pabrik peleburan aluminium di Indonesia. Pada tahun 2020, perusahaan tercatat memiliki pangsa pasar aluminium domestik sebesar 50%. Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan aluminium domestik, Inalum Operating belum memiliki kontribusi yang signifikan untuk pemenuhan pasar aluminium global," tandas Mahyaruddin.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos MIND ID Buka-Bukaan Soal Rencana IPO Perusahaan
