
Duh, Harga Minyak Diramal akan Terus Naik, Belum di Puncak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia saat ini belum memasuki masa puncak, sehingga diperkirakan pergerakan kenaikan harga minyak akan masih terus berlanjut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia belum memasuki masa puncak gangguan. Pasalnya, 4 juta barel per hari ekspor minyak Rusia baru akan terasa dampak gangguannya pada akhir Maret ini.
Dengan kondisi tersebut, maka harga minyak mentah jenis Brent diperkirakan akan terdorong hingga mencapai level US$ 130 per barel.
"Harga minyak saat ini belum masuk puncak gangguan akibat impor minyak Rusia oleh beberapa negara. Diperkirakan Brent akan terdorong sampai dengan US$ 130 per barel," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3/2022).
Adapun berdasarkan data Bloomberg pada Selasa ini pukul 16.46 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2022 turun 0,13% ke level US$ 112,33 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2022 turun 0,49% ke level US$ 105,44 per barel.
Seperti diketahui, harga minyak dunia telah ambles pada perdagangan pagi ini. Perkembangan konflik Rusia-Ukraina masih menjadi latar belakang penggerak harga si emas hitam.
Meredanya bara perang di Ukraina membuat harga minyak terkoreksi. Dilaporkan bahwa Rusia sudah menarik sebagian pasukannya di Ukraina.
Mengutip CNBC International, Wali Kota Slavutich mengatakan pasukan Rusia telah meninggalkan kota setelah melakukan sejumlah survei. Slavutych adalah tempat bekas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl yang sudah beberapa minggu diduduki tentara Negeri Beruang Merah.
"Mereka menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka lakukan," kata Wali Kota Yuri Fomichev dalam sebuah unggahan video kantor berita setempat.
"Mereka mensurvei kota. Hari ini mereka selesai melakukannya dan meninggalkan kota. Tidak ada (tentara Rusia) di kota sekarang. "
Hal sama juga dikatakan angkatan bersenjata Ukraina di Kyiv. Beberapa pasukan Rusia telah ditarik dari wilayah itu ke negara tetangga, Belarusia.
"Penarikan unit individu dari komposisi Distrik Militer Timur (Rusia) berlanjut," kata angkatan bersenjata Ukraina dalam pembaruan Facebook.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berisiko Tinggi Alami Tumpahan Minyak dari Kegiatan Migas
