Internasional

Saudi Bicara Soal OPEC+, Harga Minyak Dunia & Serangan Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 30/03/2022 21:40 WIB
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz Al Saud mengatakan bahwa aliansi minyak OPEC+ akan mengesampingkan pandangan politik saat mengambil keputusan.

Keputusan ini diambil demi "kebaikan bersama" dalam menstabilkan harga energi. Pangeran Abdulaziz juga mengatakan keberadaan organisasi itu sangat bergantung pada pemisahan misi untuk menstabilkan harga minyak dari faktor geopolitik lainnya.

"Ketika berbicara tentang OPEC+, saya akan mengambil hak istimewa untuk mengatakan bahwa saya telah berada di sana selama 35 tahun, dan saya tahu bagaimana kami berhasil memisahkan perbedaan politik kami dari apa yang demi kebaikan bersama kita semua," kata Pangeran Abdulaziz di KTT Pemerintah Dunia di Dubai, Selasa (29/3/2022), dikutip dari CNBC International.


"Budaya itu meresap ke dalam OPEC+, jadi ketika kita masuk ke ruang pertemuan OPEC, atau gedung OPEC, semua orang meninggalkan politiknya di pintu luar gedung itu, dan budaya itu telah bersama kita."

Ia mencatat bahwa OPEC dan OPEC+, yang dibentuk setelah kesepakatan pengurangan produksi disepakati dengan negara-negara non-OPEC termasuk Rusia, telah menangani berbagai negara yang terlibat dalam konflik atau tindakan agresi sepanjang sejarahnya, termasuk Irak dan Iran.

"Alasan kami berhasil mempertahankan OPEC+ adalah karena kami membahas masalah ini, masalah ini, dalam jenis pendekatan yang sepenuhnya tertutup di mana kami jauh lebih fokus pada kebaikan bersama, terlepas dari politiknya," tambahnya.

Pemerintah dan organisasi internasional di seluruh dunia sebelumnya telah menjatuhkan sanksi hukuman dan memutuskan hubungan ekonomi dengan Rusia setelah serangannya ke Ukraina. Namun OPEC, organisasi antar pemerintah dari 13 negara pengekspor minyak, tampaknya tidak mau mengambil tindakan terhadap Rusia.

Rusia sendiri merupakan mitra kunci dalam aliansi OPEC+ yang lebih luas dan merupakan pengekspor utama minyak dunia.

Awal Maret, Arab Saudi dan UEA memberikan suara mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang mendesak Rusia untuk meninggalkan serangan dan menarik semua pasukan dari Ukraina. Pangeran Abdulaziz mengatakan ada forum lain di mana Kerajaan dapat menyuarakan pendapatnya tentang tindakan Rusia, yaitu sejalan dengan respon global.


(tfa/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran-Israel Memanas, RI Hadapi Risiko Kenaikan Harga Minyak