Ada Kabar Baik dari Bu Sri Mulyani soal Covid & Ekonomi RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 March 2022 09:35
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa (22/3). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa (22/3). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan saat ini telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Terlihat dari penurunan pasien Covid-19 yang terus menurun di tanah air, ekonomi pun perlahan mulai menggeliat lagi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini mobilitas masyarakat, berdasarkan google index activities menunjukan adanya perbaikan.

"Semakin tinggi kenaikan mobilitas, selalu bersamaan dengan penurunan omicron atau covid. ini selalu membawa pengaruh terhadap kebijakan pemerintah agar kesehatan masyarakat terjaga," jelas Sri Mulyani dalam APBN Kita, Senin (29/3/2022).

Di sisi lain aktivitas konsumsi masyarakat meningkat dengan indeks keyakinan yang masih cukup tinggi, level optimistis, meskipun melihat adanya penurunan dengan adanya virus Covid-19 varian Omicron, namun levelnya masih tinggi dibandingkan sepanjang tahun 2020 dan 2021.

Selanjutnya, ritel index juga mengalami peningkatan signifikan di 14,5% dan pertumbuhan konsumsi listrik dari industri dan bisnis juga mengalami pertumbuhan atau peningkatan yang cukup stabil.

"Untuk konsumsi listrik industri di 14,1% dan bisnis 9,3%. Ini menggambarkan kegiatan ekonomi, baik manufaktur, bisnis, jasa, perdagangan dan lainnya menunjukan geliat yang makin baik," tutur Sri Mulyani.

Indikator lainnya, kata Sri Mulyani yakni aktivitas investasi (PMTB) masih kuat di awal tahun 2022. Hal ini, memberikan sinyal bahwa aktivitas investasi masih terjaga pada Kuartal I-2022. Seperti konsumsi semen dan penjualan niaga.

Penjualan semen tumbuh 2,7% pada Februari 2022, lebih rendah dibanding Januari 2022, namun dari sisi level diklaim Sri Mulyani masih di tingkat yang sehat. Karena 70% PMTB atau investasi bisa digunakan indikatornya dari industri semen.

Juga penjualan niaga mobil dan alat berat yang menggambarkan adanya level yang cukup tinggi. Meskipun dari pertumbuhannya menuju arah normal, namun level penjualannya di level 20.841. "Jauh lebih tinggi, bahkan kalau dibandingkan dengan sebelum pre covid."

Kemudian, penjualan alat berat melihat lonjakan tinggi pada Januari 2022 dengan kenaikan mencapai 530 dibandingkan bulan sebelumnya di masa pandemi.

"Ini menggambarkan pemulihan ekonomi sudah mulai berjalan. Bukan hanya didukung manufaktur, industri dan bisnis tapi juga kegiatan konsumsi," jelas Sri Mulyani.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Harga Barang, "Badai Ancaman Baru" Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular