
SoftBank 'PHP', Jokowi Incar Investor Negara Ini Garap IKN

Jakarta, CNBC Indonesia - Megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diperkirakan bakal menghabiskan dana sebesar Rp 466 triliun. Sebuah dana fantastis yang tidak mungkin semuanya bersumber dari kas keuangan negara.
Pemerintah kini mulai memutar otak mencari sumber pendanaan baru. Bahkan, opsi menarik dana yang melibatkan banyak orang atau bersifat 'urunan' bisa menjadi opsi pembiayaan pembangunan IKN.
Istilah di atas disebut dengan crowd funding, yaitu sebuah pendanaan untuk proyek yang melibatkan partisipasi masyarakat secara luas. Konsep ini pernah digunakan di Amerika Serikat (AS) pada 2003 lalu.
Opsi crowd funding muncul setelah SoftBank Group, yang sempat digembar-gemborkan menjadi investor utama IKN memutuskan untuk menarik diri dari karena menganggap proyek tersebut tak lagi menarik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah angkat bicara perihal mundurnya SoftBank dari proyek IKN. Menurutnya, keputusan tersebut tidak didasari oleh proyek IKN.
Selain itu, Luhut juga menyebut perusahaan yang didirikan oleh Masayoshi Son itu kini telah ditinggalkan oleh investor utamanya, sehingga tak lagi memiliki kekuatan pendanaan yang cukup untuk berinvestasi di Ibu Kota.
Pemerintah Indonesia sendiri memahami bahwa pendanaan ibu kota tak bisa mengambil porsi besar APBN, maupun crowd funding. Dibutuhkan peranan investor kelas kakap untuk menggarap proyek ambisius tersebut.
Mata pemerintah Indonesia kini tertuju pada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Kedua negara tersebut kini telah didekati oleh pemerintah untuk menjadi sumber pendanaan baru bagi proyek ibu kota.
Pada awal Maret, sebelum SoftBank secara resmi mengumumkan untuk tidak lagi campur tangan dalam proyek IKN, Luhut bertolak ke Arab Saudi, Kunjungan Luhut sendiri untuk membahas peluang kerja sama, salah satunya di IKN.
"Putra Mahkota menyampaikan rencananya untuk berkunjung ke Indonesia dan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi," kata Luhut.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut bahkan sempat bertemu dengan kalangan pengusaha kelas kakap di Arab Saudi. Pertemuan tersebut juga untuk membahas sejumlah rencana investasi di Indonesia.
Hasil kunjungan tersebut kemudian dilaporkan kepada Jokowi satu pekan kemudian. Luhut didampingi jajarannya menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada 9 Maret lalu.
Luhut mengemukakan Pangeran Muhammad bin Salman tertarik untuk bekerja sama dalam beberapa proyek, yang salah satunya adalah proyek Ibu Kota Negara.
"Mereka masuk dalam sovereign wealth fund kita. Jadi PIF [The Public Investment Fund] mereka akan masuk di berbagai macam proyek. Nah tadi Presiden sudah memutuskan, tadi membentuk seperti task force untuk itu," jelasnya.
Luhut menyebut, Arab Saudi akan datang ke Indonesia pada akhir bulan ini untuk membicarakan secara teknis proyek IKN. Luhut mengklaim saat ini sudah secara intensif membicarakan proyek IKN kepada Pangeran MBS.
"Sekarang lagi bicara terus ini. Insentif sekali, karena dia juga sangat progresif. Dia text saya, WA [WhatsApp] saya, sampai di mana progresnya," kata Luhut.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang