Impor Kedelai Anjlok Dalam Sebulan, Tahu Tempe Aman?

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
Senin, 28/03/2022 12:40 WIB
Foto: Perajin memproduksi tempe di salah satu pabrik rumahan di Jakarta, Senin (15/2/2021). Harga biji kedelai terus menguat di tengah penurunan ekspor dari Amerika Serikat dan sentimen proyeksi kenaikan pasokan dari negara produsen. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor kedelai anjlok pada Februari 2022. Hal ini dicurigai menjadi salah satu penyebab kelangkaan di dalam negeri sehingga berpengaruh terhadap produksi tahu dan tempe.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (28/3/2022) menunjukkan kedelai yang diimpor pada Februari sebanyak 114,6 ribu ton dengan nilai US$ 67,1 juta, turun dibandingkan jumlah yang diimpor pada Januari 2022 yang sebesar 224,3 ribu ton dengan nilai US$ 127,4 juta.


Bila dibandingkan dengan tahun lalu realisasi impor kali ini juga lebih rendah. BPS melaporkan impor kedelai pada Februari 2021 mencapai 219,4 ribu ton atau US$ 113,1 juta.

Diketahui pasokan utama kedelai di Indonesia adalah dari impor. Beberapa waktu lalu ada kenaikan harga kedelai secara drastis, sehingga para produsen tahu tempe tertekan.

Berikut negara asal impor kedelai:

  • Amerika Serikat US$ 48,8 juta
  • Kanada US$ 18,1 juta
  • Malaysia US$ 90 ribu


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Mentan Genjot Produksi Gandum dan Kedelai RI