
Ternyata Ada Covid 'Siluman' di Balik Ledakan Corona di China

Jakarta, CNBC Indonesia - China sedang memerangi kasus Covid-19 terburuknya sejak awal 2020. Atas melonjaknya kasus kali ini, pemerintah daerah menyalahkan varian baru omicron yang dikenal BA.2 atau varian 'siluman'.
Subvarian Covid baru ini menurut penelitian pendahuluan bahkan lebih menular daripada varian omicron asli, tetapi tidak selalu menyebabkan penyakit yang lebih parah.
China Daratan telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus Covid baru yang dikonfirmasi setiap hari sejak 12 Maret, dengan jumlah di atas 2.000 selama tiga hari terakhir.
Itu belum termasuk jumlah kasus tanpa gejala, yang bisa sama banyaknya, atau bahkan jauh lebih banyak daripada jumlah kasus terkonfirmasi harian.
"Omicron BA.2 menyebabkan wabah ini, dan menyebar lebih cepat dan lebih mudah daripada virus sebelumnya," kata penjelasan resmi provinsi Fujian dalam sebuah pernyataan online, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (25/3/2022)
Subvarian juga lebih tersembunyi dan lebih sulit ditemukan. Para ilmuwan juga menggambarkan BA.2 sebagai varian "siluman" karena mengandung mutasi yang dapat membuat lebih sulit untuk membedakan dari varian delta dengan menggunakan tes PCR.
Terlepas dari perubahan dalam tingkat keparahan infeksi virus, China telah mempertahankan kebijakan ketat nol-Covid untuk menggunakan lockdown regional untuk mengendalikan wabah. Strategi tersebut telah membantu ekonomi dengan cepat kembali tumbuh setelah guncangan awal pandemi pada awal 2020.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di China Diprediksi Akan Meledak