Internasional

Maaf Putin, Rudal Rusia Disebut Banyak Gagal Gempur Ukraina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 March 2022 11:55
FILE - In this image taken from video and released by Russian Defense Ministry Press Service, Russian army's self-propelled howitzers fire during military drills near Orenburg in the Urals, Russia, Dec. 16, 2021. The Russian invasion of Ukraine is the largest conflict that Europe has seen since World War II, with Russia conducting a multi-pronged offensive across the country. The Russian military has pummeled wide areas in Ukraine with air strikes and has conducted massive rocket and artillery bombardment resulting in massive casualties. (Russian Defense Ministry Press Service via AP, File)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) menilai beberapa rudal berpemandu presisi yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina mengalami kegagalan hingga 60%. Pengungkapan itu menjelaskan mengapa serangan Kremlin gagal mencapai target utamanya.

Serangan Rusia disebut memiliki tujuan dasar, seperti menetralisir angkatan udara Ukraina yang kekuatannya jauh lebih kecil daripada Kremlin. Namun hingga satu bulan serangan, ibu kota Kyiv juga belum dikuasai pasukan Presiden Vladimir Putin.

Melansir Reuters, mengutip intelijen AS, tiga pejabat AS mengatakan negaranya memperkirakan bahwa tingkat kegagalan Rusia bervariasi dari hari ke hari. Ini tergantung pada jenis rudal yang diluncurkan.

Mereka menyebut terkadang kegagalan bisa melebihi 50%. Namun dua di antaranya pejabat itu mengatakan kegagalan bahkan bisa mencapai 60%.

Sayangnya, pejabat AS tersebut tidak memberikan bukti untuk mendukung penilaian tersebut. Mereka juga tidak bisa mengungkapkan alasan yang mendorong tingkat kegagalan rudal Rusia, apakah kegagalan peluncuran atau rudal yang gagal meledak saat terjadi benturan.

Sementara itu, dalam pernyataan terbarunya, Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal perang Rusia di pelabuhan Berdyansk. Satu kapal perang, yakni Orsk, bahkan berhasil ditenggelamkan.

Kejadian ini berlangsung awal pekan. Namun pemerintah Ukraina baru mengonfirmasi Kamis (24/3/2022) malam waktu setempat.

"Di Berdyansk yang diduduki (Rusia), tentara kami menghancurkan sebuah kapal pendarat besar Rusia, Orsk," kata Kepala Kantor Presiden Ukraina Anrdii Yermak, dalam komentar yang diterjemahkan oleh NBC News.

"Kami pun merusak sejumlah kapal lainnya."

Hal senada juga diutarakan Kementerian Pertahanan Ukraina. Kapal-kapal itu disebut membawa logistik penting.

"Ini akan memaksa militer Rusia untuk memprioritaskan pertahanan rantai pasokan mereka dan membuat mereka kehilangan pasokan yang sangat dibutuhkan untuk pasukan," kata Kemhan Ukraina dikutip CNBC International.

Berdyansk terletak sekitar 40 mil (64 km) barat kota Mariupol di Laut Hitam. Kota ini tengah digempur Rusia berhari-hari untuk membuka akses logistik lebih banyak lagi ke pasukannya guna menyerang Kyiv.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rudal Rusia Hantam Apartemen Ukraina, 15 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular