Pimpinan Eropa Ramai-ramai Senggol China, Hentikan Putin!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
25 March 2022 06:17
Ilustrasi bendera China. AP/
Foto: Ilustrasi bendera China. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Para Pemimpin di Uni Eropa menyampaikan pesan khusus untuk China saat mereka berkumpul di Brussels. Pesan tersebut yakni: Hentikan Presiden Rusia Vladimir Putin!

Pertemuan di Brussels ini untuk membahas sanksi baru terhadap Rusia.

Sejauh ini China menolak untuk mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Para pejabat AS juga mengatakan Rusia telah meminta dukungan militer dan ekonomi dari China.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi kepada CNBC mengatakan, China adalah negara yang paling penting.

"Mereka dapat menjadi sangat penting dalam proses perdamaian. Mereka memiliki banyak pengaruh, jadi kita semua menunggu," kata Draghi dilansir CNBC Internasional, Jumat (25/3/2022).

Perdana Menteri Latvia, Arturs Karins mengatakan jika China memiliki pilihan. "Pilihan yang agak sederhana, mengobarkan perang melawan Ukraina, membom wanita, anak-anak, rumah sakit, atau bersama Eropa dan AS," katanya.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin juga menyebut China sebagai pemain utama dan mengatakan Uni Eropa harus memastikan China berada di pihak yang benar dalam sejarah dengan perang ini.

"Jika china membantu Rusia, maka sanksi tidak akan bekerja seperti yang kami inginkan," kata Marin.

Uni Eropa, bersama AS, Inggris, Kanada, dan lainnya, telah memberlakukan beberapa sanksi terhadap Rusia atas invasi awal dan perang berikutnya di Ukraina. Diharapkan, sanksi tersebut memberikan kontraksi 15% untuk ekonomi Rusia tahun ini, yang dikombinasikan dengan penurunan 3% tahun depan.

AS mengumumkan sebelumnya pada hari Kamis bahwa pihaknya berencana untuk memberikan sanksi kepada sekitar 400 individu Rusia dan 27 pemimpin Uni Eropa juga membahas kemungkinan penerapan hukuman baru saat mereka berkumpul untuk pertemuan dua hari di Brussels.

Berbicara kepada CNBC, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan dia mengharapkan panduan baru dari para kepala negara tentang "bagaimana terus meningkatkan sanksi, sanksi pribadi, dan sanksi sektoral."

Meskipun demikian, para pemimpin Eropa sepertinya tidak akan memberlakukan larangan penuh terhadap minyak Rusia, untuk saat ini.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Akhirnya Terang-terangan Dukung Penuh Rusia di Perang Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular