
Kisah Perusahaan China Soal Tantangan Ngebor Minyak di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - PetroChina International Jabung Ltd, perusahaan asal China yang mengoperasikan Blok Jabung di Jambi, membeberkan tantangan dalam proses pengeboran minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Terutama, setelah perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini mendapat perpanjangan kontrak di Blok Jabung selama 20 tahun untuk periode 2023-2043.
Vice President Supply Chain Management & Operation Support PetroChina, Gusminar, mengatakan perpanjangan operasi selama 20 tahun untuk PetroChina di Blok Jabung telah diberikan oleh pemerintah Indonesia. Namun demikian, setelah penandatangan kontrak Blok Jabung, perusahaan dituntut untuk segera memulai pengeboran.
"SKK migas mem-pressure kita bagaimana dalam waktu dua bulan kita bisa memulai pengeboran, 2022 kami melaksanakan 11 pengeboran development well (sumur pengembangan), tentu ini gak akan terealisasi tanpa dukungan SKK migas," kata dia dalam acara Drilling Summit Tahun 2022, Kamis (24/3/2022).
Dia menyebut, mulai dari rapat pembahasan Pre- Work Program & Budget (WP&B), perusahaan terus menjalin komunikasi dengan SKK Migas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ketika perusahaan mendapatkan perpanjangan Blok Jabung.
"Pada WP&B SKK Migas juga bilang harus mengebor Januari 2022. Itu juga yang menjadi pressure buat kami karena waktunya hanya dua bulan," katanya.
Manajemen perusahaan pun sempat pesimistis jika dalam waktu dua bulan tersebut, dapat memulai pengeboran 11 sumur di 2022 ini. Namun, atas bantuan dan dukungan SKK Migas, proses tajak sumur pertama yaitu Panen-D10 akhirnya dapat dimulai pada 21 Januari 2022 lalu.
"Di waktu dua bulan itu hampir seluruh internal kami menyampaikan ini impossible, sehingga saya ingin menyampaikan terima kasih," katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menyetujui perpanjangan kontrak migas Blok Jabung pada 22 November 2021 di Jakarta.
Proses penandatanganan Blok Jabung dimulai 12 November 2021 oleh SKK Migas dan anggota Konsorsium Jabung, terdiri dari PetroChina sebagai operator, PT Pertamina Hulu Energi Jabung, PT GPI Jabung Indonesia, dan Petronas Carigali (Jabung) Ltd.
Adapun PetroChina yang berkantor pusat di Beijing dan merupakan Badan Usaha Milik Negara China National Petroleum Corporation (CNPC) telah mengoperasikan WK Jabung sejak 2002.
"Indonesia adalah tujuan pertama PetroChina saat memulai proyek investasi luar negeri tahun 2002. Karenanya, negara ini akan selalu memiliki arti khusus bagi CNPC. Kami bersyukur untuk kemitraan kuat yang terjalin dengan pemerintah selama ini," tutur Qian Mingyang, Presiden PetroChina di Indonesia, seperti dikutip dari keterangan resmi SKK Migas, Rabu (24/11/2021).
Qian optimistis bahwa PetroChina dapat berkontribusi dalam pencapaian target produksi minyak dan gas bumi nasional yakni sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
"Kami akan memaksimalkan potensi WK Jabung selama periode perpanjangan kontrak dan siap terlibat dalam proyek-proyek migas lain bila diberi kesempatan," tegasnya.
Selama 2002-2020, PetroChina setidaknya telah menyalurkan investasi sebesar US$ 5,71 miliar atau sekitar Rp 81,5 triliun dan lebih dari us$ 20 juta atau Rp 285 miliar untuk program-program pemberdayaan masyarakat.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Penemuan 'Harta Karun' Migas Baru di Sumatera