
Ternyata, ini Biang Kerok Harga Mobil Bekas Rebound

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mobil bekas dilaporkan kembali naik setelah sempat tertekan akibat efek domino pandemi Covid-19. Di sisi lain, permintaan mobil bekas jelang Lebaran 2022 diprediksi tidak akan melonjak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hanya saja, kenaikan harga mobil bekas kali ini dinilai semu alias bukan karena terdongkrak lonjakan permintaan. Namun, semakin maraknya persaingan bisnis marketplace atau platform jual beli mobil bekas online.
"Harga naik bukan karena permintaan tapi karena banyak pedagang baru yang besar masuk. Ada perusahaan asing bawa masuk uang bikin usaha penjualan mobil. Istilahnya bakar duit, duitnya banyak sekali. Mereka banyak beli mobil, jadi terlihat seperti permintaan naik. Harga naik," kata Tony, pemilik dealer mobil bekas dan pengelola Gading Auto Centre kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/3/2022).
Kondisi ini, kata dia, bisa berdampak negatif dan merusak harga di pasar mobil bekas.
"Karena mereka beli banyak mobil bekas. Cuma kalau mobil itu nggak laku nanti diguyur ke pasar, banjir, jadinya harga turun. Jadi, bahaya, begitu harga di puncak, langsung drop. Pasar turun," kata Tony.
Hal itu, lanjutnya, akan langsung berdampak ke pasar mobil segmen menengah ke bawah.
"Mereka banyak main di segmen itu," kata Tony.
Di sisi lain, dia mengatakan, saat ini memang pasar mobil bekas sudah membaik, bahkan mulai ke kondisi normal seperti sebelum pandemi. Hanya saja, imbuh dia, belum bisa diklaim terjadi lonjakan permintaan pasar.
"Permintaan sudah kembali normal karena sejak pandemi orang-orang takut kendaraan umum. Yang punya uang, ekonominya bagus beli mobil. Belum lagi kegiatan sekolah juga sudah mulai offline, dan orang-orang sekarang sudah terbiasa jalan-jalan naik mobil," kata Tony.
Hal itu juga, kata dia, yang menyebabkan momen Lebaran tidak akan terlalu berdampak bagi penjualan mobil bekas tahun ini.
"Memang, di mana-mana sekarang jalan tol, semua nyambung. Tapi, Lebaran sekarang sudah tidak seperti waktu kita kecil, wah. Sekarang, orang begitu ada uang, beli mobil. Kalau nggak ada uang, sudah banyak jasa rental mobil. Jadi, sudah nggak kaya beli baju, Lebaran harus beli baju baru. Orang-orang justru belinya nggak nunggu momen Lebaran lagi,'" ujarnya.
Menurut Tony, hingga saat ini, Toyota masih menjadi merek incaran konsumen pasar mobil bekas, terutama segmen baris 3.
"Tahun ini, untuk MPV, harganya naik paling mahal Rp15 juta. Kalau seperti Xpander itu naiknya sekitar Rp10 juta," kata Tony.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Modal Rp80 Juta Bisa Dapat Avanza Bekas Ini