
60% Blok Migas Pertamina Tua, Gimana Cara Genjot Produksinya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip mengungkapkan sebanyak 60% blok migas yang dikelola perusahaan bersifat major atau sudah 'tua'. Akibatnya pengoperasian blok migas ini pun menghadapi banyak tantangan, salah satunya jumlah produksi.
PHE menurutnya melakukan pengembangan untuk tetap mengoptimalkan produksi, menambah cadangan, dan meningkatkan produksi dengan melakukan efisiensi biaya. Budiman menegaskan telah menyiapkan dua strategi untuk aktivitas eksplorasi blok migas tersebut.
"Kami melakukan eksplorasi intra FID sehingga eksplorasi-eksplorasi tersebut bisa cepat kita monetize, apabila ada temuan, kita sambungkan pada fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Ini terbukti membuat kita menambah cadangan dan terus menerus bisa melakukan replacement," jelas Budiman dalam Drilling Summit Tahun 2022, Rabu (22/3/2022).
Untuk eksplorasi sumur dengan strategi intra FID, menurut Budiman, per wells hanya sekitar 10-20 juta barel oil. Artinya jumlah tersebut tidak terlalu besar.
"Ada juga strategi kita yang melakukan step out untuk bisa menemukan cadangan yang big fish. Untuk tahun ini kita ada targetkan 3 atau 4 sumur eksplorasi untuk bisa yang big fish. Target kita mungkin sekitar 57 barel oil yang bisa kita temukan dengan sumur-sumur eksplorasi tersebut," ujar dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Hulu Energi Siapkan Tiga Jurus Dukung Dekarbonisasi