Gak Nanggung, Freeport Bakal Pangkas 30% Emisi di Tambang!
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia menyatakan komitmennya untuk memangkas emisi karbon sebesar 30% pada 2030 mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam menjalankan perusahaan tambang berkelanjutan.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan bahwa sejak 2018 pihaknya terus melakukan upaya untuk menekan emisi karbon. Bahkan tak hanya di lingkup PTFI saja, namun juga hingga rantai pasok perusahaan.
"Kami lakukan bagaimana agar bukan hanya di PTFI saja, tapi di supply chain kita melakukan hal yang sama sehingga terjadi penurunan emisi yang menyeluruh," kata dia dalam Economic Outlook 2022, CNBC Indonesia, Selasa (22/3).
Selain itu, guna menekan emisi karbon, perusahaan juga menargetkan untuk merehabilitasi lahan sekitar empat ribu hektar. Adapun hingga saat ini sudah dua ribu hektar yang direklamasi oleh perusahaan.
"Dengan target yang cukup agresif sampai pertengahan tahun sudah 2 ribu hektar yang kita lakukan reklamasi dari waktu ke waktu dan nanti puncaknya di 2041," kata dia.
Tak berhenti di situ, perusahaan juga melakukan penanaman pohon bakau yang jumlahnya antara 50-100 hektar per tahun. Hal tersebut menjadi salah satu upaya perusahaan dalam menekan emisi karbon lebih banyak lagi.
[Gambas:Video CNBC]
Pemkab Mimika Belum Dapat Jatah Saham Freeport, Benarkah?
(pgr/pgr)
